***
"Aku tidak punya alasan untuk memenjarakanmu," ucap si petugas kepolisian itu. "Aku tahu semua yang kau lakukan, temanmu memberitahuku. Aku tahu kalau semua itu salah, tapi aku tidak bisa benar-benar menjatuhkan satupun tuntutan. Apa yang sudah kau lakukan, terlalu ambigu untuk dibawa ke pengadilan," susulnya.
"Eric yang melaporkanku?" tanya Lisa dan polisi itu menganggukan kepalanya.
"Temanmu sangat pandai bicara," komentarnya. "Kau sudah merahasiakan sebuah kebenarannya selama bertahun-tahun, apa salahnya merahasiakan satu kebenaran lainnya? Begitu katanya. Tapi, aku tidak bisa menyimpan rahasia lagi."
"Lalu, apa alasanmu menangkapku? Penipuan? Aku benar-benar jatuh, di dorong, apa yang membuatmu merasa tertipu? Pemalsuan dokumen, apa aku bisa dipenjara karena memalsukan dokumen rumah sakit? Memalsukan hasil pemeriksaanku sendiri? Pencemaran nama baik? Nama baik siapa? Bang Sihyuk dan anak buahnya benar-benar mendorongku, apa aku mencemari nama baik mereka karena mengatakan itu? Suga? Bukan aku yang menyuruh wanita-wanitanya mengaku kalau mereka dipermainkan. Bagaimana kau akan menangkapku?"
"Aku tidak akan menangkapmu," susul sang polisi. "Sebenarnya atasan menyuruhku menangkapmu, memenjarakanmu. Tapi Bang Sihyuk harus di hukum. Karena keadaan sudah begini, karena ada banyak media yang sudah terlanjur menulis cerita buruk tentangnya– CEO Agensi kasar yang melukai kekasih artisnya– aku akan menyelidiki kembali kasus kebakaran itu. Aku akan mengungkap rahasianya sekarang. Rekaman CCTV saat Bang Sihyuk membiarkan kebakaran itu terjadi, aku akan memakainya sekarang. Mungkin dia bisa lolos, uangnya bisa membuatnya lolos. Tapi, publik mungkin tidak akan menyukainya, seorang CEO yang meninggalkan api kecil di sebelah wanita pingsan kemudian membiarkan api itu jadi kebakaran."
"Apa alasanmu mau melawan atasanmu?"
"Video nona Lee, kakakmu, bertemu dengan anaknya," gumam sang polisi yang kemudian meminta maaf, karena dulu bahkan sampai beberapa jam lalu ia tidak cukup berani untuk melawan korupsi di tempat kerjanya.
"Daripada meminta maaf, bukankah kau seharusnya berterimakasih padaku? Karena aku sudah menyiapkan situasi yang akan membantumu. Aku sudah membuat sebagian orang membenci mereka, orang-orang jahat itu."
"Terimakasih, untuk kekacauan yang kau buat."
"Pastikan tidak ada media yang mencari Stephanie, kalau kau benar-benar berterimakasih. Biarkan orang-orang menganggapnya telah mati."
Selama beberapa bulan, semua berita sibuk membahas seorang CEO yang sudah begitu kejam pada kekasih-kekasih artisnya. Suga masih belum muncul di depan publik, tapi orang-orang tidak lagi terlalu peduli padanya. Publik justru sibuk menghina Bang Sihyuk, yang menurut mereka tidak manusiawi. Sebagian orang justru berharap kalau para idola mereka bisa berkencan dengan lebih manusiawi– tanpa ancaman-ancaman berlebihan seperti yang terjadi pada Lisa saat ia dikabarkan berkencan dengan Suga.
Semuanya berjalan lancar, mereka yang Lisa harap hancur, perlahan runtuh dengan sendirinya. Seunghyun dan Jennie pun perlahan-lahan menyelesaikan masalah mereka sendiri. Meski pernikahan belum menjadi keputusan keduanya, tapi mereka kelihatan saling menyayangi. Selama beberapa bulan ini, sudah tiga kali Jennie mengantarkan Nagyeom ke Michigan untuk menemui kakek, nenek juga ibu kandungnya.
Rasanya semua sudah bahagia sekarang, kecuali romansa dalam hubungan Jiyong dan Lisa. Jiyong mengakhiri hubungan mereka dan Lisa tengah mengurus pengunduran dirinya. Ia akan meninggalkan kantor begitu mereka menemukan penggantinya. Lisa merasa bertanggung jawab, sebab sikap dan keputusannya tempo hari membuat perusahaan mengalami banyak kerugian. Ia memutuskan untuk mengundurkan diri karena merasa sungkan pada rekan-rekan kerja yang kesulitan karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sparkling Society
FanfictionUang bukan segalanya, uang tidak bisa membeli kebahagiaan, begitu kata sebagian orang naif yang kutemui. Entah apa alasan mereka mengatakannya, tapi untukku, meski bukan segalanya, uang bisa membeli kebahagiaan. Kalau uang yang kau miliki sekarang...