BAB 47 dan promo beli satu TSR gratis dua novel

64.5K 2.7K 363
                                    

SEPENGGAL CERITA DARI BAB 47

ENJOY GUYYSSSSS JANGAN LUPA FOLLOW VOTE DAN KOMEN terus baca dibagian akhir kalo BESOK kalian Check out TSR di Bumifiksi bakalan dapet 2 novel gratis.

*******

Pemirsa lagi dan lagi jagat hiburan Indonesia dihebohkan kembali dengan tertangkapnya seorang aktor kenamaan ibu kota atas kepemilikan empat linting ganja beserta satu gram sabu. Aktor berinisial A ini berhasil diamankan oleh pihak kepolisian di apartemennya pada dini hari tadi.” Ujar sang pembawa berita di sore hari ini.

Irene yang mendengar itu lantas menggelengkan kepala tidak habis pikir. “Makin hari makin banyak aja artis yang kena kasus narkoba.” Komentarnya.

“Gimana gak makin banyak, orang bikin enak.” Celetuk Leo seraya mengelus perut Lea yang sudah membuncit di usia kehamilannya yang menginjak dua puluh minggu dan minggu depan rencananya mereka akan mengadakan acara pengajian dan makan-makan bersama teman-temannya. Ini semua rencana Irene karena semenjak Lea hamil dia sangat memanjakan menantunya itu. Biasanya pengajian ini diadakan di masjid setiap hari jum'at tapi sekarang dia ingin melakukannya di rumah hitung-hitung bersyukur atas jenis kelamin cucunya yang sudah diketahui itu.

Irene yang mendengar itu lantas langsung menatap Leo tidak suka. Topik ini cukup sensitif baginya karena putranya sendiri pernah berada di dalam kubangan itu dan bagaimana sakitnya dia ketika membantu Leo untuk sembuh lalu menata hidupnya kembali.

“Dek, ngomong apaan sih? Mama gak suka.” Ujarnya setelah itu pergi meninggalkan Lea dan Leo.

Lea yang melihat itu tidak ambil pusing, mungkin ibu mertuanya memang tidak menyukai ketika Leo membahas topik ini. Tidak ada sedikitpun dipikiran Lea kalau Leo juga pernah menjadi korban obat terlarang itu.

“Usil banget si lo.” Ujar Lea.

Leo hanya mengedikan bahunya seraya tersenyum tipis lalu melanjutkan menonton televisi yang sudah berganti tayangan dari sekilas berita menjadi anime.

“Aw!” Lea meringis ketika bayinya menendang bertepatan dengan Leo yang menghentikan elusannya. Bayinya ini memang sangat aktif apalagi kalau dimalam hari, Lea sampai tidak bisa tidur dibuatnya. Tapi untung saja Leo selalu bersedia menemaninya meskipun dengan sedikit paksaan dan ancaman.

“Elusin lagi dong! Udah tau ini bayi anak Ayah banget.” Ujar Lea seraya menaruh lagi tangan Leo di atas perutnya.

Leo menghela nafas lelah, sudah hampir dua jam dia mengelus-elus perut Lea tapi calon anaknya ini belum juga puas.

“Heh bayi, udah dong tangan gue kebas ini. Lo lagi ngapain sih? Maen bola ya?” tanya Leo seraya menempelkan telinganya di atas perut Lea dengan tangan yang masih aktif mengelus.

Sontak Lea menggeplak bahu Leo, sudah berapa kali dia ingatkan supaya Leo menjaga ucapannya. Padahal Lea sudah mengajarkan Leo untuk berbicara sopan ketika berkomunikasi dengan calon anaknya tapi cowok itu tetap saja begitu. Katanya biar nanti kalau sudah lahir akrab seperti Adik dan Kaka.

“Udah berapa kali dibilangin kalo mau ngajak ngomong harus sopan.” Dengus Lea.

“Lidah gue belum biasa, Lea.” Ujar Leo lalu dia mencium perut Lea bertubi-tubi karena gemas dengan isinya.

THE SECRET RELATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang