BAB 15 : Aki Turki

304K 15.2K 386
                                    

PART INI SUDAH DI REVISI, KALAU ADA KALIMAT YANG BERULANG-ULANG ATAU HILANG, COBA HAPUS DULU CERITANYA DARI LERPUSTAKAAN. TERIMAKASIH :))

******
Jangan lupa follow, vote, komen dan share ya anak baik :))

******

Di Warjan Leo sedang asik bercengkrama bersama beberapa temannya. Karena jam masih pagi jadi tidak terlalu banyak orang di sana. Entah setan apa yang merasuki Leo sampai-sampai dia bangun terlebih dahulu dari Lea.

Tapi percuma saja Leo bangun dan berangkat pagi kalau tujuan utamanya adalah warung yang terletak di belakang sekolah, yang selalu ramai dikunjungi oleh siswa-siswa nakal dari SMA Kartini. Selain untuk merokok dan membolos mereka juga sekalian tebar pesona kepada pemilik warung yang diketahui janda muda beranak satu. Namanya juga anak nakal, wanita berumur 33 tahun pun mereka goda. Apalagi anak perempuan dari Janda itu yang berparas rupawan tidak kalah dari ibunya, masih berusia 15 tahun.

Warjan atau Warung Janda adalah nama yang mereka sematkan untuk warung itu karena pemiliknya seorang janda.

“Yo, Gue denger dari si Adnan kemarin lo bawa cewek ke Masjid Raya? Bener?” tanya Joseph kepada Leo yang sedang asik menyesap rokok dan kopinya.

“Terus kata si Adnan cewek lo ini bukan si Maura. Bener gak, Yo?” timpal Fakhri. Dia juga ikut penasaran setelah kemarin malam Adnan berkoar-koar di grup chat tentang Leo yang membawa perempuan ke Masjid Raya. Mereka heboh karena tiga bulan terakhir ini Leo sangat dekat dengan Maura tapi yang diajak jalan malah cewek lain.

“Kenalin ke kita-kita dong, Yo. Lo tenang aja gak bakal gue tikung kok sumpah.” Sahut Bagus dengan kepercayaan diri tingkat dewa.

Sedangkan Leo sendiri masih asik dengan kegiatannya tanpa memperdulikan pertanyaan dari teman-temannya.

“Jawab dong kampret jangan diem aja lo. Berasa ngomong sama batu gue.” Tegur Joseph yang kesal karena pertanyaannya tidak kunjung dijawab oleh Leo.

“Tau nih. Gua gaplok juga lu.” Sahut Bagus dengan logat anak-anak Ibu Kota tempat tinggalnya dulu sebelum pindah ke Bandung.

Brak

Tiba-tiba saja Leo menggebrak meja kemudian berdiri. Dia menatap Bagus sengit. Orang-orang yang mendengar suara gebrakan meja lantas menatap ke arah Leo dengan penasaran.

“Apa lo? Berani sama gue? Ayo sini caruk anying! Gua babat juga lo.” Tantang Leo kepada Bagus yang duduk di sampingnya. Dia hanya bercanda namun sepertinya Bagus menganggap serius. Wajah Bagus langsung tegang karena tidak menyangka akan reaksi yang Leo berikan.

“Aduh! Gak gitu, Yo. Ah elah gue cuma becanda. Gak asik lo.” Ujar Bagus dengan raut wajah tegang seraya mengacak rambutnya. Dia jadi bingung harus menjelaskan apa.

Melihat reaksi Bagus yang ketakutan membuat Leo senang, jadi dia teruskan saja untuk mengerjai Bagus.

“Halah! Gak ada becanda-becandaan. Sini lo berdiri! Kagak tau kondisi banget lo kalo becanda! Muak gue!” perintah Leo dengan wajah yang dia buat seserius mungkin. Dia mengangkat kerah seragam Bagus agar cowok berkulit sawo matang itu berdiri di hadapannya.

Orang-orang semakin menatap penasaran begitu pula dengan teman Leo yang lainnya terlihat kaget dan berusaha melerai.

“Udah, brader. Dia cuma becanda kali. Santai kayak di pantai, selow kayak di Moscow.” Ujar Aldy masih bisa-bisanya membuat guyonan sambil menjauhkan tangan Leo yang mencengkram seragam Bagus.

THE SECRET RELATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang