VOTE, KOMEN, FOLLOW DAN SHARE
******
“Ya, gue mau gomong sama lo.” Bisik Sandra terdengar sangat dingin ketika mereka berlima hendak keluar dari kelas untuk berganti pakaian karena setelah jam pelajaran matematika kelas Lea akan melangsungkan olahraga.
Lea mengernyit, dia menatap Sandra yang berada di sampingnya dengan tatapan bingung. “Ngomong apa?”
Sandra menghentikan langkahnya, membuat Lea juga ikutan berhenti sedangkan teman-temannya yang lain tidak ada yang menyadari karena mereka bertiga berjalan di depan. “Lo kenapa, San? Perasaan dari tadi pagi aneh banget, ada masalah?” tanya Lea bingung.
Sandra melirik ke dalam kelas memastikan kelas itu kosong. Setelahnya dia menarik Lea untuk masuk kembali karena keduanya saat ini masih berada di depan kelas. Pintu dia tutup supaya tidak ada yang menguping pembicaraannya.
“Lo kenapa San?” tanya Lea dengan heran.
Sandra menarik nafas kemudian menghembuskannya secara perlahan, “lo ada hubungan apa sama Leo?” tanyanya dengan tajam.
Sontak Lea membelalak kaget, bagaimana bisa Sandra bertanya hal itu. Lea belum menjawab karena Sandra kembali berujar.
“Lo mending jujur sekarang.” Tekannya.
Lea semakin tidak karu-karuan, air mukanya sudah memucat. Dia membenarkan tatanan rambutnya untuk mengusir rasa gugup ketika menjawab pertanyaan Sandra. “Haha lo...lo ngomong apa sih?” Lea tertawa dengan bodohnya seolah-olah tidak paham dengan pertanyaan Sandra, namun tidak dengan Sandra, gadis itu masih menatap Lea dengan tajam.
“Kali ini gue serius Lea, lo ada hubungan apa sama Leo? Gue tau kalian gak mungkin pacaran aja. Jangan nyangkal lagi, gue gak sebego itu.”
Lea menghentikan tawa hambarnya. Sandra sedang serius sekarang dan Lea tau itu. “Gue gak ngerti San.” Ujar Lea seraya melenggang hendak pergi namun Sandra terlebih dahulu menarik tangannya.
“Udah deh Lea! Gak usah pura-pura gak ngerti di depan gue, mending sekarang lo jujur aja sebelum gue bongkar semuanya di depan yang lain. Asal lo tau gue punya sepupu yang tinggal di samping rumah si Leo.” Tukas Sandra untuk kesekian kalinya membuat Lea membelalakkan mata. Temannya itu ternyata mempunyai banyak kejutan tak terduga.
“Sa-San gue mohon jangan sebarin ke anak-anak tentang gue sama Leo, please.” Lea menangkupkan kedua telapak tangannya sambil menatap Sandra dengan wajah memelas. Kali ini dirinya tidak bisa mengelak lagi, Sandra pasti sudah tahu tentang hubungannya dengan Leo namun gadis itu masih diam menunggu pernyataan jujur dari Lea.
Sandra melipatkan tangannya di depan dada, “kenapa lo gak jujur aja sih dari awal? Lo anggap gue, kita semua ini apa, Ya? Dari awal gue udah curiga semenjak lo jarang hangout sampe gak pernah ngijinin kita main lagi ke rumah. Gila bener-bener gila gue ngerasa bego banget, kenapa gak nyari tau dari dulu.” Sandra seraya menggelengkan kepalanya.
“Gue kaget, gak nyangka pas tadi pagi liat lo keluar dari rumah Leo, dari sana gue tau kalo lo bukan sekedar pacaran atau sodaraan tapi lebih dari itu.” Imbuhnya.
Lea menundukan kepalanya, mau bagaimana lagi Sandra tidak mudah untuk di bohongi. “Gue mau jujur tapi lo janji jangan sebarin ke siapa-siapa?”
Sandra tidak menjawab, dia masih kesal. “San, janji?” tanya Lea lagi. Mau tidak mau Sandra harus mengangguk. Semoga saja apa yang sepupunya bilang salah.
“Gu-gue...kita udah nikah.” Ujar Lea pelan, dia tidak berani mendongakan kepalanya.
Sementara Sandra, bahunya terasa lemas ternyata apa yang dia dengar dari sepupunya, benar, bahwa Leo telah menikah dan perempuan itu adalah temannya sendiri. Ada rasa kecewa, marah dan sedih. Teman-temannya tidak tahu bahwa dari beberapa tahun yang lalu dirinya telah menyukai Leo karena dulu ketika Sandra tengah menginap di rumah sepupunya dia tidak sengaja bertemu dengan Leo yang baru saja pulang joging, mungkin bisa dibilang cinta pada pandangan pertama. Rasa sukanya semakin kuat ketika dia bisa sekolah di tempat yang sama dengan sang pujaan hati, berbagai cara telah dia lakukan untuk menarik perhatian Leo namun sayang cowok itu malah semakin lengket dengan Maura si primadona dari angkatan kelas XI IPS. Dan sekarang dirinya kecolongan, ternyata teman terdekatnya yang berhasil memiliki Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET RELATIONSHIP
Teen FictionBELUM REVISI!!! Pernikahan dini hasil dari perjodohan dadakan memang terdengar tabu di era modern seperti ini. "Remaja SMA berumur 16 tahun menikah karena dijodohkan," mungkin itu yang akan menjadi headline di majalah atau sebuah koran. Tapi tenang...