BAB 9 : Bule Gila

315K 16.7K 569
                                    

PART INI SUDAH DIREVISI, JADI KAAU ADA KALIMAT YANG BERULANG-ULANG ATAU HILANG, COBA KALIAN HAPUS DULU CERITANYA. TERIMAKASIH :))

******
JANGAN LUPA, VOTE, KOMEN, FOLLOW DAN SHARE :))
******

Hari senin menurut Lea adalah monster day. Semua orang pasti tidak akan suka jika harus berdiri lama-lama menghadap tiang bendera dengan cuaca yang begitu cerah dalam artian panas.

Hampir saja Lea terlambat mengikuti upacara penyebabnya siapa lagi jika bukan Leo Terra Rigel. Suami menyebalkannya yang lagi-lagi susah untuk dibangunkan. Laki-laki itu kembali tidur setelah solat subuh. Sedangkan Lea bersiap-siap untuk pergi ke sekolah kemudian menyiapkan keperluan Leo yang pemiliknya masih tertidur lelap.

Semua murid telah berbaris di lapangan karena beberapa menit lagi upacara akan dimulai. Dari parkiran Lea segera berlari, dia tidak memperdulikan Leo yang saat ini entah berbelok kemana. Sudah pasti suaminya itu tidak akan mengikuti upacara.

“Tumben telat?” tanya Tania ketika mendapati Lea berlari masuk barisan dengan nafas yang ngos-ngosan.

“Telat bangun.” Jawab Lea yang masih mengatur nafas.

“Kebiasaan.”

Lea tidak membalasnya karena upacara akan segera dilaksanakan.


******

Lea tengah menghabiskan waktu istirahatnya di kantin bersama keempat temannya.

Kantin sangat ramai sekali dengan sorak sorai siswa laki-laki yang tengah bergerombol di pojokan.
Dari tempat duduknya Lea dapat melihat Leo tengah tertawa renyah hingga matanya menyipit. Pria itu menertawakan ulah teman-temannya yang sedang bernyanyi diiringi alunan gitar serta tepukan meja. Pantas saja meja kantin sering rusak ternyata ini penyebabnya. Tapi sayang suara Bagus yang sedang bernyanyi jauh dari namanya bagus.

Semua penghuni kantin telah terbiasa menyaksikan semua keributan ini jika komplotan Leo tengah berkumpul di kantin.

“IT'S OKE WAE MAS, IT'S OKE WAE.” Bagus menyanyi dengan suara lantang yang sedikit sember.
Diiringi oleh petikan gitar milik Joseph, sedangkan Adnan dengan senang hati memukul meja. Ada sekitar sepuluh orang di meja itu sebagian teman-teman Leo adalah kelas dua belas. Sehingga dua meja disatukan karena kelebihan muatan.

“ALDY.” Ujar Bagus seraya melempar botol kecap berbahan plastik yang dijadikan mic kepada Aldy.

Aldy dengan sigap menangkap botol kecap itu kemudian berdiri dan mulai bernyanyi. “AKU RAPOPO. AKU RAPOPO, AKU RAPOPO.” Sahut Aldy selanjutnya mengoper botol kecap ke arah Leo.

“Di geboy kabeh!” Ujar Adnan disela-sela tabuhan mejanya.

Leo berdiri menaikkan satu kakinya ke atas kursi. “DON'T COMEBACK AGAIN MAS DON'T COMEBACK AGAIN, AKU RAPOPO, AKU RAPOPO, AKU RAPOPO!” Leo bernyanyi sekuat tenaga membuat teman-temannya bersorak. Jarang-jarang mereka melihat bule setengah gila.

“Hoa Hoe.” Koar teman-temannya.

“Aweu aweu.”

“JOSS!“ imbuh Adnan semakin bersemangat menabuh meja.

Mereka semua larut dalam nyanyiannya tanpa peduli akan semua mata para penghuni kantin yang sedang memperhatikan. Ada yang terlihat risih, ada yang tertawa dan ada juga yang terlihat kagum.

THE SECRET RELATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang