BAB 6 : Si Angkuh dan Agresif

331K 17.8K 604
                                    

PART INI SUDAH DIREVISI, JADI KALAU ADA KALIMAT YANG BERULANG-ULANG ATAU HILANG, COBA KALIAN HAPUS DULU. TERIMAKASIH :)

******
Jangan Lupa Vote, Komen, Follow Dan Share Ya Anak Baik ;)

******

“Bangun.” Leo memanggil Lea untuk segera bangun Karen mereka telah sampai.

Di sepanjang perjalanan kerjaan Lea hanya tidur saja. Guncangan dibahunya membuat Lea mengerang. Perlahan dia terbangun seraya mengucek mata guna menyesuaikan cahaya yang masuk ke indera penglihatannya.

Ini dimana pikir Lea, ketika melihat bangunan rumah berlantai dua yang cukup megah di hadapannya saat ini. Rumah itu bercat putih dan bergaya eropa klasik akan tetapi ada sebagian ornamen yang bergaya modern. Sangat tidak mungkin jika itu rumahnya. Lea melirik ke arah Leo guna meminta penjelasan.

“Ini rumah nyokap gue.” Tanpa bertanyapun Leo sudah mengerti arti dari tatap Lea yang terlihat bingung.
Lea mengangguk paham, ternyata Leo orang kaya raya pake banget. Pantas sih dari gayanya saja sudah kelihatan.

“Mau ngapain?”

“Ambil barang yang ketinggalan.” Jawab Leo seraya keluar diikuti oleh Lea di belakangnya.

Mereka berdua memasuki rumah megah itu disambut oleh wanita paruh baya yang Lea ketahui beliau adalah pembantu rumah tangga dari keluarga Leo. Tampilan luar dan tampilan dalam tidak mengecewakan bahkan ruangan itu sangat elegan. Ada sebuah foto berbingkai besar yang Lea yakini itu adalah foto Leo ketika masih kecil. Lea mengernyit ketika melihat foto perempuan yang tengah memeluk Leo saat kelulusan SMP.

“Dia siapa?” tanya Lea menunjuk foto tersebut.

“Kakak gue, Lani.” Sahut Leo.
Lea mengangguk paham tidak ingin banyak bertanya karena saat ini perutnya sedang melilit sakit. Meskipun dalam hati Lea senang untung saja perempuan itu bukan teman masa kecil Leo yang tiba-tiba muncul untuk merusak hubungannya seperti cerita novel yang telah dia baca. Cinta diantara keduanya memang belum ada, bukan tidak ada. Jadi Lea usahakan di dalam rumah tangganya terjauh dari yang namanya iblis atau bisa disebut juga pelakor karena dia hanya ingin menikah sekali seumur hidup.

Leo mengajak Lea pergi ke atas, ke arah kamarnya. Setelah memasuki kamar dengan pintu berwarna hitam, Leo menyuruh Lea untuk menunggu sebentar karena dia akan pergi ke kamar sebelah, Lea mengangguk saja.
Seraya menunggu Leo kembali, Lea mengedarkan matanya guna melihat isi kamar Leo yang ternyata cukup luas dengan ranjang yang diperkirakan dapat menampung empat orang sekaligus sangat berbanding terbalik dengan ranjang miliknya.

Kesan pertama Lea ketika memasuki kamar ini yaitu suram, kenapa suram? Karena kamar Leo seperti tidak pernah tersentuh oleh sinar matahari, cukup gelap seperti Goa ditambah lagi dengan catnya yang berwarna gelap seperti hitam, abu-abu dan juga putih itupun hanya sedikit. Pantas saja Leo ketika memasuki kamarnya bilang sakit mata karena kamar Lea sangat terang.

Tidak lama kemudian Leo memasuki kamar seraya menenteng paperbag dengan tulisan ZARA yang langsung dia sodorkan kepada Lea yang masih berdiri. “Nih, gak tau muat atau nggak, ini punya kakak gue, masih ada labelnya.”

Dengan alis mengkerut, Lea mengambil paperbag yang disodorkan oleh Leo. “Ini apa?” tanya Lea kurang paham, pasalnya tiba-tiba saja dirinya disodorkan paperbag dengan logo dari brand ternama.

Leo menggaruk tengkuknya. “Buka aja.”

Melihat gelagat Leo yang mencurigakan dengan segera Lea membuka bingkisan itu, di dalamnya ada celana training dan juga T-shirt namun bukan itu yang menarik perhatiannya melainkan kepada sesuatu yang terbungkus oleh plastik transparan dan ternyata ketika dibuka isinya adalah dalaman wanita yang masih ada labelnya.

THE SECRET RELATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang