(YEAR 1) 02

1.8K 364 132
                                    

Ivy terlonjak bangun dan mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Ia masih berada di kamar asrama.

'Jadi ini bukan mimpi' batinnya.

Entah ia harus bereaksi senang atau sedih, senang karena ia bisa masuk ke dunia yang sangat diimpikannya dan sedih karena terjebak disini dan harus mengemban tugas.

Ivy memiringkan tubuhnya ke tembok.

"Apa aku harus merubah cerita ini?"

Ia membalikkan tubuhnya lagi "Atau tetap membiarkannya menjadi master piece?"

Ivy kembali menatap langit-langit "Tapi aku tak bisa membiarkan Severus dan lainnya mati itu sangat menyedihkan"

Tangannya menangkup wajah frustasi.

"Bagaimana caranya? Apa aku harus memberikan spoiler kepada mereka atau melakukannya sendiri?"

"Tapi mana mungkin mereka mau percaya. Apa yang akan kukatakan nanti masa aku bilang dari masa depan atau seorang peramal" Ivy menggeram frustasi dengan pikirannya sendiri, ia mendadak sangat bosan karena sendirian.

"Duh disini gak ada hp gaada tv lagi hufft" dengusnya. Kemudian ia melihat jam yang menunjukkan pukul 8 pagi, Ivy jadi teringat kalau harus menemui Hagrid dan Professor Sprout untuk bekerja.

Ivy keluar dari kastil Hogwarts dan menuju ke rumah Hagrid yang dekat dengan hutan terlarang.

Tok-tok!

"Iya sebentar" lalu muncul pria berbadan besar dengan rambut dan jenggot yang lebat.

"Siapa kau?" Tanya Hagrid melihat orang yang asing tak pernah ia melihatnya di Hogwarts.

"Ah salam kenal namaku Ivy Swan, aku orang baru. Professor Dumbledore menyuruhku untuk bekerja membantumu." Jelas Ivy dengan senyum lebar.

"Oh jadi kau yang akan membatuku dan Professor Sprout."

Ivy mengangguk lalu ia dipersilahkan masuk ke rumahnya yang tampak kumuh namun nyaman. Hagrid membawakan teh untuknya, mereka berbincang-bincang tentang tanaman, pekerjaan Hagrid dan Ivy yang bercerita kenapa dia bisa kesini dan berkeluh kalau ia sangat butuh uang untuk sehari-hari.

"Hagrid apakah aku bisa langsung bekerja hari ini?" Tanya Ivy mengingat ia sangat butuh uang karena tak punya baju dan perlengkapan sekolah.

"Tentu..ayo ikut aku." Ajaknya keluar rumah. Ivy pun cukup merasa senang saat membantu Hagrid dan sorenya membantu Professor Sprout mengurus tanaman yang aneh.

Menjelang petang Ivy kembali ke kastil, perutnya terus-terusan keroncongan karena dari pagi belum dikasih makan. Ivy celingak-celinguk mencari dapur mengingat aula pasti tak ada orang selama liburan.

Professor McGonagall tak sengaja berpapasan dengannya dengan sigap Ivy mencegatnya.

"Professor!" Panggilnya.

"Ya?"

"Maaf Professor saya Ivy Swan."

"Oh kau murid baru di asramaku ya. Selamat datang di Griffindor." Sambutnya dengan senyum yang memperlihatkan kerutan di wajahnya.

"Iya terima kasih Professor, ngomong-ngomong bisakah anda menunjukkan dimana letak dapurnya, saya merasa sedikit lapar." Tanya Ivy dengan nada malu mengatakannya.

Setelah mengetahui letak makanan berada Ivy segera berlari sambil membayangkan makanan yang lezat disana.

BRUKK

Saking pikirannya yang tak fokus karena kelaparan tak sengaja Ivy menubruk seseorang dihadapannya. Sosok itu menatap Ivy tajam dengan mata hitamnya. Tubuh Ivy dibuat gemetar tak berani menatap mata dingin itu.

The Last HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang