20/* Chamber Of Secrets

1.1K 134 52
                                    



DISCLAIMER : This is gonna be the longest part that I've ever done. Semoga bisa betah bacanya yak.


Vote dulu an-

Ivy : (PLAK) Gaboleh entokesis udah lebaran gini.

Author: E iya-ya lupa. Kalau ada typo mohon koreksinya ya sahabat 🙌



》《》HAPPY READING!《》《


TIME SKIP 


Anak-anak sudah kembali dari liburan natal mereka. Semuanya tampak sumringah bercerita mengenai liburan mereka hingga Aula terasa sangat bising. Sedangkan Ivy hanya memperhatikan dan sesekali membalas candaan mereka. Ia membayangkan betapa indahnya jika dirinya memiliki keluarga yang utuh dan harmonis.

"Bagaimana dengan kalian, Harry dan juga Ivy. Bagaimana natal di Hogwarts?" tanya George sambil menggenggam tangan Ivy.

Ivy tersenyum canggung. "Uhm y-yeah luar biasa, kita bersenang-senang di sini."

"Bersenang-senang apanya?! Kau hanya tidur seharian dan makan terus seperti singa yang kelaparan." gerutu Harry.

"Hey!"

Mereka terkikik bersamaan. "Benarkah? Mum dan Dad tidak pernah menyajikan kudapan besar seperti di Hogwarts, yah terkecuali saat Potter ke rumah kami waktu lalu. Dan Ronald terus saja bertanya mengenai kabarmu dan Harry, tetapi dia tidak mau mengirim surat."

"Kenapa kau mengatakan hal itu!" kesal Ron menunduk malu.

George mendekatkan dirinya. "Ia sebenarnya sedikit peduli padamu kau tahu." bisiknya pada Ivy. Ron yang jengkel langsung melempar apel ke arah George.

Ivy merasakan jantungnya berdegup sama seperti saat terakhir kali. Ia menoleh ke samping, tampak para staf dan Profesor memposisikan dirinya untuk duduk. Pandangannya langsung terfokus ke arah Snape. Pria itu tampak misterius seperti biasanya.

'Apakah kau bisa merasakan hal yang sama denganku? Atau hanya aku saja yang harus merasakan ini hampir setiap aku melihatmu?' monolognya sendiri menyayangkan kenapa ia bisa jatuh cinta pada cowo fiksi.

Sedangkan Snape di sana menghela nafas, ia tahu sedang diperhatikan oleh seseorang di sebrang. Saat ia mengarahkan pandangannya padanya, gadis itu langsung menoleh cepat dan berpura-pura tidak terjadi sesuatu. 

"A-ada apa denganmu Ivy?" George keheranan saat Ivy menggenggam tangannya dan mempelototinya.

"Err, aku hanya ingin bilang kau terlihat tampan." Ivy menutup matanya setelahnya. Ia merutuki dirinya berkali-kali, kenapa ia tiba-tiba mengatakan hal yang tidak jelas seperti itu. Gara-gara Snape melihatnya balik, ia menjadi salah tingkah. Yeah meskipun Ivy beberapa waktu lalu menghabiskan waktu bersama pria itu bukan berarti semua kecanggungan yang ia miliki lenyap begitu saja. 

George menyengir lebar. "Kau dengar Fred, dia bilang aku lebih tampan darimu."

"Dia tidak bilang begitu tahu!" 

"Ayolah, kau hanya iri saja kan?"


*☆*☆*☆


Hari yang panjang untuk menyelesaikan pelajaran ramuan. Dan hari yang buruk bagi Ivy karena ia meledakkan sampai tiga buah kuali selama kelas berlangsung.

The Last HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang