(YEAR 2) 11

1.2K 224 160
                                    

Vote dulu sebelum baca. Happy Reading:D

⚠Semua karakter milik J.K. Rowling kecuali Ivy dan alur hampir sama dengan buku maupun filmnya.

**

"Love Is Dumb"

**

Sensasi ini, tempat hampa ini..Ivy pernah merasakan hal ini sebelumnya. Dirinya tahu dimana ia berada, ini bukanlah mimpi biasa. Ivy bisa menebak sebentar lagi akan bertemu dengannya. Dan benar saja saat ia mengedipkan matanya, muncul sosok dengan tudung dan jubah panjangnya.

"Apa maumu!" Tanya Ivy tanpa basa-basi.

Sosok itu terkekeh "Wah-wah sapaan yang sangat tidak sopan sekali Valerie."

Ivy membelalakkan matanya "Bagaimana kau bisa tahu nama tengahku!"

"Bagaimana? Tentu saja karena aku yang memberikannya."

Ivy mendengus tak ingin meladeni perkataan konyol itu "Sebenarnya kau itu siapa huh?! Apa yang sebenarnya kau inginkan!"

"Valerie...Valerie... Sayang sekali aku tidak bisa memberitahumu sekarang."

"Lalu kapan!" Sentak Ivy.

"Hahahhahaha...yah mungkin ketika umurmu menginjak 17 tahun."

Mata Ivy bertanya penasaran "Kenapa begitu?"

"Kau terlalu banyak bertanya."

Ivy menarik nafas kasar "Terus apa yang ingin kau sampaikan sekarang."

Sosok itu berjalan pelan mengelilingi gadis itu "Tidakkah kau ingat tentang pertemuan pertama kita? Aku sudah memberitahumu kau hanya perlu memastikan cerita ini harus berjalan sebagaimana mestinya. Lalu apa yang justru kau lakukan sekarang?"

"Lakukan apa!"

"Kau ingin mengambil buku harian Tom Riddle bukan? Kau tidak boleh mengubah cerita ini terlalu jauh sampai tahun ketujuh. Itu tidak akan kuizinkan!"

Ivy menarik sudut bibirnya remeh "Dan aku tidak memerlukan izinmu!"

"Begitukah? Bisakah kau berpikir jika gadis Weasley itu tidak membuka kamar rahasia maka Basilisk tidak akan terbunuh dan horcrux Voldemort tetap ada?"

Ivy memang memikirkannya tapi ia terlalu berambisi dan terburu-buru untuk memotong akarnya duluan.

"Aku bisa mengatasinya sendiri. Aku bisa melenyapkan horcrux itu, jika horcrux tak ada maka kamar rahasia tak akan dibuka!" Ucap Ivy penuh keyakinan.

Tiba-tiba Ivy terkejut dan rasanya tidak bisa bernafas saat sosok itu mencekik lehernya kuat. Ia dapat melihat tangannya yang runcing dan terdapat beberapa kerutan disana. Tapi wajahnya masih tidak bisa terlihat, Ivy hanya bisa melihat seperti janggut putih yang sedikit panjang.

Ivy mencoba meronta melepaskan diri namun tenaganya mendadak lenyap seketika "Tidak kusangka darahnya yang konyol lebih mendominasi dirimu, tapi itu yang membuatku sangat tertarik denganmu." Ucapnya yang masih mencekik leher Ivy hingga tubuh gadis itu sedikit terangkat.

"Kau masih sangat lemah dan juga sangat naif Valerie."

Ivy memegang tangan sosok yang ia yakini sebagai seorang pria itu "Le..paskan.."

Sosok itu tertawa "Masih ingat tentang penawaranku sebelum ini?"

*Flashback

"Aku ingin memberikanmu sebuah tawaran yang sangat menarik."

Ivy berkerut bingung "Tawaran apa yang kau maksud."

"Biar kutanya lebih dulu apa kau ingin menyelamatkan mereka yang mati disini?"

The Last HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang