⚠️ Mengandung kata-kata vulgar
~°~°~
𓂀
·:*¨༺ ♱⚔✮⚔♱ ༻¨*:·
°
~°~°~
Minggu ujian mulai dan keheningan tak wajar me-nyelimuti kastil. Murid-murid kelas tiga keluar dari Transfigurasi pada jam makan siang hari Senin dengan lemas dan wajah pucat. Kemudian, setelah makan siang yang terburu-buru, mereka kembali ke atas lagi untuk ujian jimat dan guna-guna (charm dan mantra).
Seusai makan malam, anak-anak bergegas kembali ke ruang rekreasi masing-masing, bukan untuk bersantai, me-lainkan untuk mulai belajar Pemeliharaan Satwa Gaib, Ramuan, dan Astronomi.
Hagrid memberikan ujian pemeliharaan satwa gaib. Ini ujian paling mudah yang mereka hadapi, dan juga memberi
Harry, Ron, dan Hermione banyak kesempatan untuk bicara dengan
Hagrid. Kecuali Ivy, meskipun ia tawari, namun anak itu seperti sudah bisa sendiri.Kemudian dilanjutkan mereka ujian Ramuan sore itu, yang merupakan bencana besar. Bagaimanapun Harry berusaha, dia tak bisa membuat confused draftnya mengental. Snape, yang berdiri mengawasi dengan sikap puas dan senang, menuliskan sesuatu yang seperti angka nol sebelum dia pergi. Sesekali Snape melirik ke arah Ivy yang mengerjakan ramuan dua kali lebih cepat dari semua anak di ruangan tersebut sekalipun Granger yang pintar. Itu membuatnya merasa bangga.
Tibalah saat ujian Astronomi di tengah malam, di atas menara yang paling tinggi. Lalu dalam ujian Sejarah Sihir pada hari Rabu pagi. Hah semua itu cukup melelahkan sebenarnya. Apalagi ditambah mengikuti Hermione yang dua kali lipat capeknya. Otaknya serasa terbakar. Meskipun begitu Ivy menunjukkan tatapan ambisi yang sangat besar untuk ujian OWL tahun ini.
Ujian kedua sebelum yang terakhir, pada hari Kamis pagi, adalahPertahanan terhadap Ilmu Hitam. Profesor Lupin telah menyiapkan ujian paling luar biasa bagi mereka. Berbagai rintangan di udara terbuka. Mereka harus berjalan mengarungi kolam dalam yang berisi
Grindylow, melewati lubang-lubang berisi Red Cap, berjalan dengansusah payah menyeberangi rawa, mengabaikan petunjuk menyesatkan dari Hinkypunk, kemudian memasuki peti tua besar
untuk berhadapan dengan Boggart baru.Ivy meneguk ludahnya susah payah sekarang ia akan benar-benar menghadapi Boggart. Lupin tahu ini terasa berat untuk anak itu jalani. Namun ia harus berhasil jika ingin lolos. Meskipun dirinya mengambil antrian paling terakhir, ya ujung-ujungnya tetap sama juga. Andai saja mata pelajaran ini bisa terpotong.
Ia maju kedepan dengan ragu-ragu. Boggart yang tadinya berwujud dementor, kini berputar dan mengambil bentuk ketakutannya.
Tiba-tiba cahaya di ruangan itu redup dan kepulan asap hitam berdebam membuat mereka kaget. Anak-anak merasa heran karena Boggart itu kini mengambil wujud seorang wanita dewasa dengan paras yang menawan.
Sejujurnya Ivy tidak mengenal siapa dia. Namun anehnya seluruh tubuhnya bergetar ketakutan sampai tongkatnya terlepas dari genggamannya.
Boggart yang berwujud wanita itu mendekat ke arah Ivy dan meraih dagunya dengan jari lentiknya.
"Hello My Dear, still remember me?"
Seketika itu juga Ivy kehilangan keseimbangannya dan berlutut di hadapan wanita tadi.
Jari lentiknya masih mengangkat dagu gadis tersebut agar menatap matanya. Wanita itu berbisik.
"Seberapa jauh kau berusaha berlari dan bersembunyi. Aku pasti akan menemukanmu. Isn't that true, Valerie?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last HOME
FanfictionSemua berawal dari seorang gadis pengidap Heterochromia tak sengaja masuk ke dunia fantasi Harry Potter. Ivy terpaksa menjalani kehidupan barunya yang cukup merepotkan di sana. Seiring berjalan waktu, rasa cinta tumbuh dengan Professor killer Nomor...