30/* An Orphan

945 77 49
                                    


⚠️ Mengandung beberapa adegan vulgar dan selfharm, sedikit angst.

~°~°~

𓂀

·:*¨༺ ♱⚔✮⚔♱ ༻¨*:·

°

~°~°~

"S-Sir..nghh..please.."

"Apa kau baru saja memohon padaku untuk memulainya?"

"N-No! Stoph- ah..."

"There's no way to going back slut! Now, I just want to fuck you so hard till norning. I'll make you scream my name over and over."

"Aku sudah menunggu hal ini sejak lama. Sekarang gairahku sudah tidak tertahankan lagi."

"T-Tap-"

"Quiet! Aku akan memulainya."

...

BAM

Ivy menutup buku itu keras. Tangannya mengusap dahinya yang berkeringat. Apa-apaan sih, padahal dia berniat mencari buku mantra yang kuat di area terlarang perpustakaan tetapi ia malah menemukan buku serandom ini.

Bukunya menceritakan tentang akhir kejayaan penyihir wanita. Sayangnya kekasih wanita itu mengkhianatinya karena hanya ingin mendapatkan yang ia inginkan.

Ia mengerang frustasi mengapa ada ilustrasi bergeraknya juga sih waktu adegan tidak senonoh itu?!

Semua itu mengingatkannya agar tetap waspada dengan laki-laki. Apalagi dengan Snape. Ia menjadi merinding membayangkan betapa mengerikannya pria itu kalau mesum.

Buku itu tidak penting, lantas ia menaruhnya asal-asalan dan mengambil buku baru lagi.

Sudah hampir  3 jam Ivy berada di sudut perpustakaan. Rata-rata buku yang telah ia baca seputar ramuan, makhluk gaib dan cerita dongeng. Hanya beberapa mantra yang sudah ia ketahui. Meskipun begitu, Ivy juga tidak bisa mempraktekkan hal yang ia baca karena kapasitas otaknya tidak memadai.

Kali ini ia menemukan sepotong perkamen yang terdapat tulisan Horcrux. Tidak mungkin kalau semacam ini diletakkan di perpustakaan bahkan bagian terlarang sekalipun. Ivy menebak bukunya pasti terdapat di kantor Dumbledore.

Ivy menggelengkan kepalanya, gila juga jika dirinya berpikir akan mencuri di kantor Dumbledore. Yah lagipula itu tidak penting sama sekali.

Ia kembali menjumpai sebuah buku yang pernah ia curi di tahun sebelumnya, 'Penarik Jiwa'. Ivy tidak bisa membaca keseluruhan isi di dalam sana, karena kebanyakan tertulis bahasa asing dan simbol aneh.

Pikirannya berkelana. Oya jika Horcrux membagi satu jiwa menjadi tujuh potongan dengan membunuh, apakah ada hal lain yang serupa tetapi kebalikannya?

Kalau dipikir-pikir mending tidak usah dipikirkan memang. Ivy menghela napas, bagaimana caranya agar dia menjadi kuat? Agar bisa melindungi hal yang dia cintai. Bukan dengan kekuatan lain tetapi dengan kekuatannya sendiri. Perlukah ia menanyakannya pada Grindelwald kembali? Dia kan orang yang jenius.

Ah tidak-tidak. Itu terlalu beresiko. Terakhir kali ia kesana, semuanya kacau. Sekarang ia masih bersembunyi dari incaran Dumbledore. Takut sekali rasanya. Ia tidak bisa mencurahkan kegelisahannya pada siapapun.

The Last HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang