Btw ada yang baca oneshotku, Love And Tragedy gak? Aku buat smut Severus Snape brutal di sana 😭 bagi yang kuat mental baca aja.
️ ⚠️Mature/ NSFW Content!
°
𓂀
·:*¨༺ ♱⚔✮⚔♱ ༻¨*:·
°
~°~°~
Tugas pertama dalam Turnamen Triwizard berhasil peserta lewati. Harry juga kembali dalam kesenangan bisa mengimbangi anak-anak yang berada di atas usianya. Ketika mereka memasuki ruang rekreasi Gryffindor, ruangan meledak dengan sorakan dan teriakan-teriakan riuh lagi. Ada setumpuk kue-kue jus labu kuning, dan Butterbeer di atas semua permukaan.
Lee Jordan telah menyalakan beberapa Kembang Api Filibuster, sehingga udara, dipenuhi bintang-bintang dan bunga api. Dean Thomas, yang hebat menggambar, telah membuat beberapa gambar baru yang impresif. Sebagian besar menggambarkan Harry terbang mengelilingi kepala si Naga Ekor Berduri di atas Fireboltnya, meskipun beberapa diantaranya menampilkan Cedric dengan kepala terbakar.
"Kemana perginya Ivy?" Hermione bertanya di keributan ruangan.
Lavender Brown menghela napas cukup kesal. "Kemana lagi? Tentu dia pasti berkencan dengan si Diggory itu lagi."
Yang diucapkan oleh Lavender tidak sepenuhnya salah karena memang Ivy kerap kali terlihat berjalan bersama dengan Cedric.
"Wanita lebih dulu." kata Cedric mempersilahkan Ivy masuk ke dalam.
Ivy tersenyum dan berjalan lebih dulu. Kini ia diajak oleh laki-laki itu ke asrama Hufflepuff sekadar untuk melihat, mungkin. "Terima kasih." jawabnya sembari duduk di sudut di bangku kayu rendah. Ia tidak tampak setenang
biasanya, melainkan agak pucat dan berkeringat.Lampu-lampu asrama berwarna kuning keemasan, menambah kesan hangat asrama satu ini meskipun berada di bawah menara. Di sana terdapat beberapa anak Hufflepuff bersiul saat melihat Cedric bersama dengan seorang gadis. "Wuhuu... lihat siapa yang datang."
"Apa yang kau bicarakan? Tentu saja juara Hogwarts kita!" sahut lainnya tak kalah bersemangat.
Cedric tersenyum kecil, pasalnya tidak tahan menerima pujian terus-menerus selama pertandingan. "Ayolah teman-teman berikan kami ruang sebentar."
"Baiklah-baiklah. Sesuai apa kata bos, ayo pergi teman-teman. Sang juara tidak ingin diganggu." kekeh salah satu teman Cedric.
Seusai mereka meninggalkan keduanya sendirian, Cedric tersenyum kecil sambil memainkan telur naganya.
"Mereka teman yang baik." celetuk Ivy.
"Yeah, aku beruntung dikelilingi oleh orang-orang seperti mereka." balas Cedric pelan.
Kecanggungan kembali menyelimuti keduanya. Tangan Cedric yang gelisah terus memutari benda di genggamannya. Udara luar cukup dingin karena salju telah turun melingkupi jangkauan kastil yang berdiri megah. Tetapi asrama Hufflepuff sepertinya memiliki kehangatan tersendiri bagi para penghuninya.
"So?"
"So what?" kata Cedric mengulangi perkataan Ivy dengan heran.
"Bagaimana perasaanmu setelah menyelesaikan tugas pertamamu?" tanya Ivy basa-basi. "Swedish Short Snout."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last HOME
FanfictionSemua berawal dari seorang gadis pengidap Heterochromia tak sengaja masuk ke dunia fantasi Harry Potter. Ivy terpaksa menjalani kehidupan barunya yang cukup merepotkan di sana. Seiring berjalan waktu, rasa cinta tumbuh dengan Professor killer Nomor...