25/* One Night Stand

1K 92 22
                                    


⚠️ Mengandung 🧄🧅

~🦢~🦢~🦢~


.

Malamnya,

"Hermione, apa kau tahu apa itu One Night Stand?"

Sontak Hermione menyemburkan susu hangat yang ia minum. "Untuk apa kau bertanya hal itu?!"

"Oh-uhm,.. aku hanya penasaran saja."

"Kau benar-benar tidak tahu?" tanya Hermione heran. Ivy menggelengkan kepalanya.

Hermione menghela nafasnya, tidak ia sangka Ivy sepolos itu atau hanya bercanda saja.

"Kalau begitu tidak boleh, kau masih belum dewasa. Itu hal yang sangat tidak pantas. Oke ingat itu, kau tidak boleh menanyakan hal ini kepada orang lain juga."

"Kenapa?" tanya Ivy kembali. Hermione menggaruk kepalanya bingung mencari jawaban.

Hermione memilih untuk tidak menjawabnya lagi lalu bergegas ke aula untuk makan malam.

Samar-samar mereka mendengar anak-anak yang berdesas-desus tentang pencurian.

Kemudian saat di Great Hall, Dumbledore juga mengumumkan jika seorang anak mengalami kasus pencurian. Di dalam kotaknya terdapat sejumlah 400 galleons. Ternyata benar, Angelina orang itu.

"Akan diadakan pemeriksaan secara mendadak malam ini. Aku menyerahkannya pada Prefek masing-masing Asrama."

Ivy melirik ke barisan Gryffindor, tapi tidak menemukan keberadaan Angelina.

"Mengapa selalu saja ada hal yang tiba-tiba." gerutu Ivy.

Mungkin mereka tidak sadar, namun Ivy dapat mendengar anak-anak membicarakannya mencurigainya.

"Apa kau tidak curiga, dia kan habis kalah taruhan."

"Benar, apalagi jumlahnya yang hilang sama dengan jumlah taruhan."

Seusai makan malam berakhir, atas perintah Profesor McGonagall, Percy bergegas melakukan inspeksi di seluruh kamar penghuni Gryffindor.

"Clear." kata Percy hampir mengecek seluruh kamar laki-laki dan perempuan.

"Memangnya seperti apasih bentuk kotaknya?"

"Katanya itu pemberian ayahnya yang dibeli dari Paris, itu dihiasi corak emas di sekitar sisinya dan ada inisial di atasnya." jelas Lavender.

Ivy menyipitkan matanya, "Tampaknya kau sangat tahu akan hal itu."

Lavender menjadi tergugup, "O-Oh, ya.. aku mendengarnya sedikit."

"Clear." ucap Percy. Sekarang tinggal kamar Ivy.

Ivy merotasikan bola matanya, ia lebih memilih untuk pergi ke kamar mandi asrama.

'Cari saja pasti tidak akan ke-'

"Ketemu!"

Langkah Ivy terhenti dan membalikkan badannya. Kotak itu dikeluarkan dari bawah ranjang yang Ivy tempati.

"Apa ini benar-benar milikmu?" tanya Percy pada Angelina.

Angelina meraba-raba kotaknya dan membukanya. "Ya, ya ini milikku. Aku yakin. Ada nama belakang keluargaku terukir di sini."

Benar saja memang itu milik Angelina. Ivy seakan membatu di sana.

"Tapi isinya tidak ada." kata Angelina seakan hampir menangis. "Tapi tidak apa, aku bersyukur sudah ketemu karena ini pemberian ayahku saat ulang tahunku."

The Last HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang