**
"Falling for someone and knowing that we cannot have them is the worst thing."
**
Setelah pertandingan Quidditch, nama Ivy semakin populer di Hogwarts tak sedikit anak laki-laki dari asrama lain secara terang-terangan mencoba berkenalan dengannya. Ini membuatnya merasa terganggu. Belum lagi masalah anak-anak muggle yang terancam membeku jika ia tidak cepat-cepat menyelesaikannya.
"Ck mereka selalu mengikutiku." Gerutu Ivy sambil berjalan cepat.
Hermione dan Harry terkikik "Yah kau menjadi lebih populer dari sebelumnya." Geli Hermione.
"Apa kau tak ingin mencoba berpacaran dengan mereka satu-persatu?" Sahut Harry.
Ivy memutar bola matanya kalau dengan Snape sih dia yes-yes aja. "Tidak mau mereka bukan tipe ku."
"Lalu kenapa kau tidak menerima perasaan George saja. Apa dia bukan tipemu juga?" Tanya Ron.
Langkah Ivy terhenti ia melirik kanan kiri koridor yang sudah sepi "Err- kita bicara disini saja." Ia mengalihkan pertanyaan.
"Baiklah bagaimana?" Tanya Harry antusias.
Ivy tersenyum "Sebelum aku memberitahu sesuatu pada kalian, aku ingin kalian menuruti ucapanku tanpa protes setuju?"
Ron mendelik "Apa maksudnya itu kau tidak jelas jangan-jangan kau hanya mengada-ngada."
"Yasudah kalau begitu aku tidak bisa membantu kalian." Ucap Ivy enteng hendak meninggalkan mereka.
"Tunggu!" Panggil Harry membuat Ivy berbalik. "Aku setuju Ivy."
"Harry kau mau percaya dengannya? Dia bisa saja berbohong!" Pekik Ron tak terima.
"Ron jangan berlebihan dia itu teman kita dia selalu membantu kita selama ini." Ucap Hermione membuat Ron hanya merengut kesal.
Ivy menaikkan alisnya "Jadi?"
"Tentu! Kami mau." Kata Harry dan Hermione bersamaan, Ron hanya mengangguk malas sebenarnya.
Dengan mata berbinar Ivy bersemangat "Alright my little pony, we will go to-"
"Restricted Section?" Tiba-tiba suara berat menyahut.
"That's right!"
"..."
"Eh?" Beberapa detik kemudian Ivy membelalakkan mata menyadari kehadiran suara seorang pria dewasa.
Mereka berempat membeku saat mendapati sosok serba hitam berdiri di belakang.
"P-Profesor Snape?" Ucap Ivy terbata.
Snape sedikit menyeringai "You better prepare yourself tonight Miss Swan and you Potter.." Ucap Snape beralih menatap Harry.
"Jangan melakukan hal yang membuatmu dikeluarkan dari sekolah." Lalu pria itu berjalan dramatis melewati mereka.
Harry, Ron dan Hermione tampak keringat dingin lain halnya dengan Ivy yang sedikit ambigu dengan kata-kata Snape. Menyiapkan diri untuk apa? Untuk detensi lagi. Astagaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last HOME
FanfictionSemua berawal dari seorang gadis pengidap Heterochromia tak sengaja masuk ke dunia fantasi Harry Potter. Ivy terpaksa menjalani kehidupan barunya yang cukup merepotkan di sana. Seiring berjalan waktu, rasa cinta tumbuh dengan Professor killer Nomor...