***
Hari semakin siang. Sinar matahari semakin menembus seisi kastil. Ivy masih terpaku menatap cermin di hadapannya. Tanpa sadar ia mulai terbuai akan apa yang di perlihatkan di dalamnya.
"Hei minggirlah dimana bayangan orang tuaku. Kenapa kini tinggal kau saja Snape?" ucapnya pada bayangan Snape di cermin.
Ivy dengan bosan mengeluarkan secarik kertas dan sebuah pensil dari balik jubahnya. Ia melihat bayangan Snape di cermin yang sedang tersenyum ke arahnya. Ia harus mengabadikannya.
Ia tersenyum saat jarinya menggerakkan pensil di tangannya, menggores dengan perlahan kertas itu membentuk suatu pola imajinasi sesuai apa yang ia lihat saat ini. Ia begitu teliti dan telaten saat membuat garis tipis tegas agar hasil akhirnya memuaskan.
"Meskipun di wajahmu terdapat beberapa kerutan, tetapi kau adalah sebuah mahakarya seni terindah yang pernah aku lihat dalam hidupku bodoh." gumamnya.
Setelah beberapa menit Ivy menggambar, ia tersenyum puas.
"Nah selesai." katanya bangga melihat hasil karyanya.
"Kau tahu ini sangat mahal Snape, aku tidak akan menggambar untuk sembarang orang." imbuhnya menatap cermin.
Ivy menggeram frustasi, sepertinya ia sudah mulai gila karena cermin tarsah. "Aargh!" Ia hendak meninju cermin itu namun sebuah suara mengagetkannya.
Ia membelalakkan matanya ketika ada yang membuka pintu. Ia segera menyembunyikan gambarannya.
"Miss Swan? Apa yang lakukan disini?" Suara bariton itu menginterogasi gadis yang terlihat panik tersebut.
"P-Profesor Dumbledore.." ucapnya terbata. "Maafkan aku hanya..hanya-" Ivy kehilangan kata-katanya.
Dumbledore menanti jawaban dari Ivy kemudian melihat ke arah cermin yang sudah tidak tertutupi kain. "Bukankah hari ini kau ada kelas ramuan?"
Ivy spontan menepuk dahinya dibuat-buat. "Oh ya Profesor, kalau begitu aku pamit keluar dulu."
"Tunggu sebentar!" Dumbledore menginterupsi langkah Ivy yang hendak keluar.
Ivy menatap bingung dan berkeringat. "Ada apa Profesor?" tanya Ivy berusaha setenang mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last HOME
FanfictionSemua berawal dari seorang gadis pengidap Heterochromia tak sengaja masuk ke dunia fantasi Harry Potter. Ivy terpaksa menjalani kehidupan barunya yang cukup merepotkan di sana. Seiring berjalan waktu, rasa cinta tumbuh dengan Professor killer Nomor...