Ivy terbangun dengan tubuh yang merasa tidak enak di hari Minggu pagi yang dingin. Hermione sudah kembali dari tugasnya menjadi asisten Kepala Asrama. Ivy merentangkan kedua tangannya dan menggosok-gosokkan kedua tangannya mencari kehangatan. Ia memakai syal berlapis, kakinya menapak lantai kamar yang terasa dingin. Untung saja daun mandrakenya tidak tertelan berkat plester magic meskipun kini rasanya sangat menjijikkan.
Sekarang Ivy, Harry, Ron dan Hermione berada di toilet kamar mandi ingin membicarakan soal Kamar Rahasia lagi.
"Lihat ramuan polijus." kata Hermione bersemangat, ketika dia menemukan halaman yang berjudul Ramuan Polijus. Halaman itu dihiasi gambar-gambar orang yang setengah bertransformasi menjadi orang lain.
"Ini ramuan paling rumit yang pernah kubaca," kata Hermione, ketika mereka membaca resepnya. "Serangga sayap renda, lintah, mostar, dan knotgrass tanaman rendah berbunga dadu dan berdaun biru keabuabuan," dia bergumam, jarinya menyusuri daftar bahan yang diperlukan. "Yah, ini cukup gampang, semua ada di lemari bahan siswa, kita bisa ambil sendiri. Dan tentu saja sedikit bagian dari orang yang menjadi sasaran kita."
"Apa maksudmu, sedikit bagian dari orang yang menjadi sasaran kita? Aku tak mau minum apa pun yang mengandung kuku kaki Crabbe"
Hermione melanjutkan seakan dia tidak mendengarnya. "Kita belum perlu mencemaskan itu, karena bagian itu kita tambahkan paling belakang"
"Apakah kau sadar berapa banyak yang harus kita curi, Hermione? Kulit ular pohon, jelas ini tak ada dalam lemari siswa. Apa yang akan kita lakukan? Membongkar lemari pribadi Snape? Aku tak tahu apakah itu ide bagus." kata Harry cemas sedangkan Ivy hanya mengulum senyum.
"Berapa lama sih buatnya?" tanya Harry melanjutkan.
Hermuione kembali membuka buku tersebut "Ramuan itu akan siap dalam waktu kira-kira sebulan, kalau kita berhasil mendapatkan semua bahannya."
"Sebulan?" pekik Ron. "Malfoy bisa-bisa sudah menyerang separo anak yang kelahiran Muggle!"
'Sabar Ivy jangan sampai kau mencabik-cabik isi perut anak itu' batinnya menghela nafas.
Ivy ikut membuka suara "Harus berapa kali aku mengatakan hm bahwa Malfoy bukanlah keturunan Slytherin."
Ron menampilkan raut wajah sebal "Kau tidak bisa apa-apa jadi diamlah!"
Lama-lama darah Ivy mendidih juga. Ia melempar sebuah botol berisi cairan menjijikan ke tengah-tengah mereka.
"Apakah itu yang kalian inginkan?" ucap Ivy datar.
Hermione membelalakkan matanya ketika membau isi dari botol itu "Ramuan polijus! Sudah jadi! Bagaimana darimana kau mendapatkannya?!" tanya Hermione bertubi-tubi.
"Itu tidak penting. Jika kalian tetap tidak percaya gunakan itu." Kini Ivy menyeringai mengejek menatap Ron "Tidak bisa apa-apa ya huh? Seharusnya kau tidak perlu menjelaskan dirimu sendiri kepadaku Ronald."
Wajah Ron berubah menjadi merah hampir meledak "Sudahlah teman-teman jangan ribut sekarang." ucap Harry menengahi.
"Efek polijus akan hilang dalam sejam." kata Hermione mendadak antusias.
"Jadi kapan kita akan mulai?"
*Sementara itu
Snape merasakan tidak enak badan akhir-akhir ini. Padahal dia sudah terbiasa dengan hawa dingin di Dungeons tapi kenapa tiba-tiba ia merasa sedikit kedinginan? Dan hal yang paling menyebalkannya sering terlintas di benaknya tentang gadis kurang ajar itu. Argh kenapa gadis itu sering menghantui pikirannya!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last HOME
FanfictionSemua berawal dari seorang gadis pengidap Heterochromia tak sengaja masuk ke dunia fantasi Harry Potter. Ivy terpaksa menjalani kehidupan barunya yang cukup merepotkan di sana. Seiring berjalan waktu, rasa cinta tumbuh dengan Professor killer Nomor...