**
Matahari bersinar menembus menara di pagi hari. Semua anak tampak sibuk mengemasi pakaian mereka ke dalam koper. Terkecuali Ivy.
Hermione memperhatikan anak itu melamun semenjak semalam di atas ranjangnya. Ia menebak jika gadis itu tidak tidur juga. Kemudian ia mendekati dan duduk di samping Ivy.
"Kenapa kau belum mengemasi barangmu?." tanya Hermione membuyarkan lamunan Ivy.
Ivy tertawa kecil. "Kupikir aku akan di sini selama liburan."
"Apa?! Kenapa? Bukannya kau bilang akan berlibur ke Burrow?"
"Yah, aku masih mempunyai beberapa hal di Hogwarts seperti membantu Profesor Sprout mengurus tanamannya."
"Kalau begitu aku juga akan tinggal."
Ivy menggeleng cepat. "Jangan! Kau pulang saja."
"Kenapa? Apa aku mengganggumu?"
"Bukan begitu, kau masih memiliki orang yang menunggumu di rumah." Ivy memalingkan wajahnya dan tersenyum tipis. "Sedangkan aku tidak. Mereka pasti akan sangat rindu padamu karena anak yang mereka tunggu tidak pulang."
Hermione langsung memeluk Ivy erat. "Merry Christmas and Happy Birthday." ucapnya membuat Ivy sangat terharu.
"Merry Christmas too and Happy New Year my friend."
"Kau tahu terkadang aku merasa kau seumuran denganku namun juga bisa jadi jauh lebih tua dari orang dewasa."
"Jadi maksudmu aku seperti nenek-nenek begitu?!" tukas Ivy tak terima. Sedangkan Hermione hanya tersenyum jahil.
"Oh ya jangan lupa buka hadiah dariku, itu paling atas pita warna oranye." tunjuk Hermione pada tumpukan hadiah Ivy.
"Kuharap itu bukan buku yang berisi angka-angka aneh lagi."
"Ya mungkin saja"
"Mau kuantar sampai depan gerbong?"
"Ya tentu saja."
**
"Apasih!" gerutu Ivy saat seseorang meniup terompet di kedua telinganya.
"Hei nona kenapa kau tidak jadi ke rumah kita huh?" kesal Fred.
George mengangguk, "Iya kenapa? Kau tidak suka padaku?"
"Memang." jawab Fred enteng.
"Hey!"
Mata Ivy bergulir memikirkan sebuah alasan lain yang cukup meyakinkan. "Uhm, aku harus membantu Profesor Sprout untuk bekerja, kalian tahu aku itu pengangguran tidak punya uang untuk membeli keperluan sekolah untuk tahun depan." jelasnya dengan dramatis.
Kedua Weasley itu tampak membenarkan penjelasan Ivy. George merengut kesal, "Apa tidak bisa ditunda lain waktu saja? Ayolah aku ingin menghabiskan malam natal bersamamu sayang."
"Huoeeekkk..." sahut Fred dengan jijik yang dibuat-buat.
"Aku sangat minta maaf Fred, George. Detensiku juga belum berakhir tersisa beberapa hari lagi. Nanti bisa-bisa Snape mengurangi poin asrama Gryffindor lagi gara-gara aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last HOME
FanfictionSemua berawal dari seorang gadis pengidap Heterochromia tak sengaja masuk ke dunia fantasi Harry Potter. Ivy terpaksa menjalani kehidupan barunya yang cukup merepotkan di sana. Seiring berjalan waktu, rasa cinta tumbuh dengan Professor killer Nomor...