7. Mirip Permen

257 59 9
                                    

"Gue jelasin dikit deh ke elo, Yul. Kita nggak ada posisi khusus. Sewaktu-waktu bisa dituker. Misalnya, lo yang drummer bisa ngegantiin posisi Rothy jadi vokalis, terus Rothy ambil keyboard, gue gantiin jadi drummer. Jadi nggak tentu," kata Jihoon yang lagi memainkan gitar, memberi penjelasan pada Yuri yang jadi satu-satunya adek kelas di ruang band sekolah.

Cewek itu lagi mainin drum di pojok. Iya, Yuri daftar band. Langsung keterima, karena sampai hari terakhir pendaftaran, cuma Yuri yang daftar. Band SMA Pijar sendiri anggotanya ada lima, yang adek kelas cuma Yuri sisanya anak kelas sebelas. Ada Seokmin, Jihoon, Mingyu—ini anak emang ada dimana-mana sih, Rothy, dan terakhir Yuri.

Posisi awal sih gini, Yuri drummer, Rothy vokalis, Jihoon keyboardist, Seokmin dan Mingyu bassist. Tapi sesuai yang dibilang Jihoon, entar bisa aja dituker-tuker.

Seokmin dan Jihoon sering jadi vokalis juga waktu manggung, duet sama Rothy. Rothy sering pindah mainin gitar, apalagi kalo tampilnya lagu yang akustik gitu. Mingyu sih kayaknya udah cinta mati sama bassnya. Cuma dia yang nggak pernah pegang alat lain. Awalnya sebelum Yuri masuk, Jihoon yang pegang drum, terus dulu ada Jinsoul yang pegang keyboard, cuma di awal semester ini dia keluar. Karena sekarang ada Yuri yang kebetulan bisa main drum, Jihoon jadi ngegantin posisi Jinsoul pegang keyboard. Seokmin sering tukeran sama Jihoon juga.

Kalo dipikir-pikir, formasinya udah tepat banget dengan Yuri yang masuk.

Apalagi, Yuri ini juga lumayan nguasain alat musik selain drum, jadi lebih gampang buat dituker-tuker posisinya. Suara Yuri juga bagus. Jackpot banget kan?

Emang jodoh kayaknya Yuri sama band ini. Ngomong-ngomong, nama bandnya itu Bumi.

"Kawanan setanku, ada info event baru nih!" kata Rothy yang baru masuk sembari melambaikan brosur di tangan.

Yuri langsung ternganga, "gue baru aja masuk, anjir."

Seokmin ketawa, menepuk bahu Yuri akrab. "Santai aja, main lo udah bagus, tinggal kompaknya aja sama kita-kita. Lo kan dulu juga anak band, santuy."

Iya, sih. Yuri dulu sempet gabung ekskul band juga waktu SMP, tapi karena ekskulnya setelah tiga bulanan nggak jalan, yaudah Yuri banting setir jadi yang mewakili sekolah dalam lomba nyanyi solo.

"Nggak apa-apa, Yul, malah bagus kan," balas Rothy santai, menyodorkan brosur pada Jihoon. "Tampil waktu Youth Expo sebulan lagi. Terus ada undangan juga dari SPENADA, buat meriahin ultah sekolah katanya. Waktunya lumayan mepet sih, selanya dua mingguan. Gas yang mana?"

"Dua-duanya, mau?" tanya Jihoon dengan senyum miring. Tangannya mengibaskan brosur Youth Expo, "gue nggak bisa ngelepas kesempatan makan enak di dua tempat ini."

"WEH BENER KALO BISA DUA-DUANYA KENAPA HARUS MILIH!" seru Seokmin semangat. "Gas gimana?"

Iya, mereka cuma ngincer makan enaknya.

Yuri menyeringai, memegang kedua pipi bulatnya dengan sumringah seolah udah melupakan kekhawatirannya beberapa saat lalu. "Asiiik, bisa nyari cowooo~"

Rothy langsung menoleh, menyodorkan tangan mengajak tos. "Mantap, ayo kita cari cogan," katanya antusias, seneng ada yang berjiwa cabe lagi selain dia.

Mingyu jadi ternganga mendengar celetukan dua cewek itu. "Buset, dasar cabe-cabean," cibir cowok itu sambil melengos, lalu menoleh pada Jihoon. "Ji, proposalnya gimana? Kita bawa nama sekolah, kan?"

"Hoo, gue yang urus," jawab Jihoon santai, melempar brosurnya begitu saja. "Oh, ya. Sebenarnya, gue ada rencana buat ngenalin personil baru. Ke warga sekolah aja dulu dah. Mumpung cuma Yuri, kayaknya manggung selagu waktu istirahat kedua bisa kan ya."

Senior ; ksyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang