29. Jangan Lupa Senyum

244 53 28
                                    

"Gara-gara lo gue bolak-balik perpus terus anjir," kata Yuri sebal dengan suara serak beratnya itu sambil mengikuti Minju memasuki perpustakaan sekolah.

Entah kenapa, Kim Minju sejak masuk SMA Pijar sering banget menghabiskan waktu di perpustakaan dengan berbagai alasan, padahal waktu SMP mah boro-boro. Minju aja baru tau yang mana perpustakaan waktu semester dua kelas tujuh karena semester itu baru mulai kegiatan literasi.

Dan sialnya lagi, Minju selalu ngajak Yuri.

Yuri-nya bego juga sih, soalnya mau-mau aja walau kerjaannya ngedumel mulu.

"Ngomel teros," sindir Minju yang bikin Yuri mengumpat menggerakkan kaki pengen nendang cewek berambut panjang ini.

Minju sih nggak peduli, beranjak makin masuk sembari celingak-celinguk yang diekori oleh Yuri di belakang, udah kayak anak ayam sama induknya.

Mata Minju langsung berbinar, begitu ia melihat seseorang yang dia cari.

Minju menarik pergelangan tangan Yuri tanpa menoleh, menyeret cewek itu ke salah satu meja yang menurut Minju letaknya strategis.

Yuri mengumpat walau pasrah keseret sama Minju yang badannya lebih tinggi darinya.

"Lo duduk sini dulu, Yul, jagain tempat," katanya seraya mendudukkan Yuri secara paksa di bangku. "Gue nyari buku dulu, nanti gantian."

Belum sempat Yuri melayangkan protes, Minju udah ngeluyur duluan.

Yuri jadi mencibir, "oalah asu."

Kadang Yuri kagum juga sama diri sendiri soalnya tahan menghadapi sikap akhlak-less Kim Minju.

Melengos, Yuri melipat kedua tangannya ke atas meja perpustakaan, menyenderkan dagunya di sana.

Bola matanya bergerak malas ke seisi perpustakaan, nggak tahu harus ngelakuin apa.

Walau kemudian Yuri memicingkan matanya, saat pandangannya menangkap sosok berkacamata yang lagi fokus sama laptopnya beberapa meja dari meja yang ia tempati.

Bibir Yuri terbuka, loading sebentar mencoba menyambungkan semuanya. Cewek itu refleks mendelik, langsung ingin mengumpat sekasar-kasarnya karena sadar sesuatu.

Oalah, Kim bucin Minju.

Iya, cowok itu Wooseok.

Ah pantesan Minju mendadak rajin dan suka buku. Gebetannya nongkrongnya di perpustakaan sih.

Emang anjing tuh orang, batin Yuri jadi memanyunkan bibirnya.

Minju ke sini niatnya pasti buat ngeliatin Wooseok, udah ketebak.

Ngadi-ngadi banget emang tuh orang. Gini yang katanya permaisurinya kelas 10? Lama-lama titlenya Yuri rebut juga nih.

Tepat dengan Yuri yang lagi misuhin Minju, orangnya balik sambil nenteng novel.

Minju mengerjap polos saat Yuri masih di posisi awalnya jadi melemparkan tatapan sengit. "Apa?" tanyanya, dengan santai duduk di samping Yuri mengarah ke Wooseok di meja depan.

Kan. Bucin banget heran.

"Lo kalo mau ketemu gebetan lo mah bilang aja bangsat," umpat Yuri beneran menahan diri buat nggak menendang cewek manis di sebelahnya ini.

Minju kembali mengedip polos, lalu cengengesan secara nggak langsung membenarkan bahwa memang itu tujuannya bolak-balik perpustakaan.

"Udah, nggak usah manyun begitu," celetuk Minju sambil menabok bibir cemberut Yuri. "Lo cari buku juga sana, kali aja Kak Hoshi juga di sini."

Senior ; ksyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang