32. Permintaan

211 52 3
                                    

"Yul," panggil Minju sambil menjulurkan tangan merangkul Yuri. Keduanya lagi di outlet Roti Boy. Wonyoung di rumah yang tau tetehnya lagi di mall nitip Roti Boy. Mama, Papa, Sunghoon dan Yoojung jadi ngikut. Minju tadi sempet ngabarin orang rumah juga, dan mamanya pengen dibeliin sekalian jadinya sekarang mereka terdampar di sini. Sementara Gowon udah pulang karena ada kerkel.

"Hm? Nape?" jawab Yuri menoleh, menurunkan tangannya yang memegang hape.

Minju menarik napas, matanya menatap Yuri serius bikin cewek bersuara unik itu merapatkan bibir jadi menahan diri buat nggak melemparkan celetukan ampas.

"Lo inget kemarin gue sama Chaewon dipanggil Kak Jinsoul?" tanyanya, bikin Yuri mengangguk. "Nah, Kak Jinsoul kemarin bilang ke gue, Chaewon, sama adek kelas OSIS lain kalo bentar lagi ada rapat kedua buat kandidat ketos-waketos."

"Kapan?" tanya Yuri sambil meletakkan hapenya ke atas meja, fokus pada cerita Minju.

"Besok, pulang sekolah," jawab Minju sambil menghela napas. Yuri masih menyimak dengan serius.

"Nah, Kak Jinsoul bilang.... Kak Hoshi dipilih guru buat jadi kandidat pertama ketua OSIS."

"Eh?" ekspresi wajah Yuri langsung berubah.

Jujur, sebenarnya, Yuri nggak yakin ini kabar baik.

Hoshi itu udah sibuk dengan jabatannya sebagai pradana, ketua PD, dan ketua rohis. Kalo nambah lagi begini.......

Yuri merapatkan bibir, matanya menatap Minju penuh arti.

"Nju, gue bisa minta tolong sesuatu ke elo?"

***



"Sebenarnya... ada satu kandidat yang diusulin sama guru."

Seungcheol berdiri di depan meja rapat ruang OSIS sore itu.

Semua anggota inti OSIS dan juga anggota MPK datang tanpa terkecuali, rapat buat kandidat ketua-wakil OSIS periode selanjutnya.

Udah ada dua paslon yang mencalonkan diri dan memenuhi syarat, tinggal satu kursi paslon yang kosong.

"Siapa?" tanya Mingyu dengan kening berkerut, sebenarnya berdoa biar bukan dia yang ditunjuk.

Seungcheol menghela napas, menoleh ke salah satu cowok yang daritadi cuma diem.

"Soonyoung."

"HAH?"

Hoshi yang awalnya melamun juga tersentak, refleks menoleh dengan mata melebar ketika namanya disebut. "Hng? Gue?" tanyanya, mengernyit heran.

Seungcheol dengan berat hati mengangguk. "Iya, lo yang diusulin sama kepsek buat jadi ketos periode berikutnya."

Nggak gimana-gimana sih sebenarnya, cuma Seungcheol kasian kalo Hoshi beneran megang jabatan ketua OSIS. Kerjaan Hoshi udah banyak banget. Jadi pradana, ketua PD, sampai ketua rohis.

Itu aja, Hoshi yang orangnya hard-working banget bisa sampai berkali-kali sakit dalam sebulan karena kecapean. Apalagi Hoshi juga banyak kerjaan di rumah.

Kalo sekarang ditambah jadi ketos, apa ya nggak makin damage itu badannya.

Jinsoul ternganga, beneran hilang kata.

Yves langsung protes, "kalo Nyong lagi, apa ngga kacau? Dia jabatannya udah banyak, susah bagi waktunya."

"Nggak juga sih," sahut Jeonghan yang menghela napas berat. "Nyong manajemen waktunya bagus, cuma ya kasian badannya."

Seokmin mengangguk, menyetujui. "Bang Han bener. Nyong bisa-bisa aja, sih. Cuma emang jabatan dia udah kebanyakan. Ngga etis banget kalo nambah lagi."

Senior ; ksyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang