"Lo kenapa ngelamun mulu daritadi, Ji?" tanya Mingyu mendudukkan diri di samping Jihoon yang lagi nongkrong di balkon.
Sekarang udah jam dua belas, dan Mingyu belum tidur karena mau merokok dulu.
Jihoon menepuk kening, melirik ke arah Mingyu di sampingnya yang lagi nyalain rokok. Bibirnya langsung tersenyum geli keinget percakapannya sama Hoshi di telpon tadi.
Kalo Hoshi sama Yuri jadi beneran seru kayaknya.
Mingyu langsung mendelik melihat Jihoon mendadak senyum-senyum.
"Ji, lo waras 'kan?"
Jihoon langsung mencibir, "pertanyaan lo anjir," katanya sambil menegakkan tubuh.
"Ya lagian," balas Mingyu sambil menggelengkan kepala, mengisap rokoknya.
Jihoon mengangkat kedua kakinya ke atas kursi, menoleh ke arah Mingyu sambil menyeringai. "Gyu, Nyong beneran naksir Yuri."
Mingyu seketika terbatuk-batuk, kaget.
"Ji anjir lo bisa milih situasi yang tepat nggak sih?" umpat Mingyu setelah batuknya reda. "Kenapa ngomongnya waktu gue lagi ngisep rokok anjrit."
Jihoon sih nggak peduli. "Dia tadi telpon gue."
"Kapan? Kok gue nggak tau?"
Belum sempat Jihoon menjawab, pintu balkon yang tadi tertutup tiba-tiba udah terbuka lagi gitu aja.
"Wih ngomongin apa nih tanpa gue," celetuk Seokmin dengan tanpa dosa mengambil tempat di sebelah Mingyu.
Mingyu melengos, sedangkan Jihoon mengumpat.
"Ngagetin tau ngga?" Jihoon sewot, Seokmin sih cengengesan doang.
"Ngomongin Nyong," kata Mingyu membalas pertanyaan Seokmin, berdiri menyuruh Seokmin ke tengah aja karena dia lagi merokok.
Seokmin gak protes, bergeser ke sebelah Jihoon.
Kursi di balkon bentuknya memanjang, mirip kayak bangku panjang depan kelas.
"Nyong ngapain?" tanya Seokmin penasaran, menoleh ke Jihoon.
"Tadi kan dia telpon gue, waktu lo berdua ke indomaret terus Rothy Yuri ke toilet."
"Oh, waktu lo sendirian di parkiran?" tanya Mingyu, yang diangguki oleh Jihoon.
"Hm. Terus, gue kira ada apa-apa kan soalnya tiba-tiba banget dia nelpon. Awalnya sih nanya, gue udah di hotel apa belum. Abis gue jawab, dia nanya lagi. Tapi kayak.... diputus-putus gitu lho, kayaknya salting sih--"
"Hah?" Seokmin dan Mingyu kompak menyela kaget. Keduanya sama-sama menatap Jihoon dengan mata melebar nggak percaya.
Salting, katanya?
Seokmin mendadak merinding.
"Gue nggak bisa bayangin anjir."
Mingyu mengangguk heboh mengiyakan, sepenuhnya mengabaikan rokoknya yang masih menyala jadi menatap lekat ke arah Jihoon yang mendengkus udah menduga reaksi itu.
"Tapi dia beneran gitu. Terus lo berdua tau nggak dia bilang apa?" tanya Jihoon dengan muka serius.
Seokmin dan Mingyu menggeleng, ikut serius.
"Dia bilang....... jagain Yuri ya, Ji."
Hening seketika.
Seokmin sudah ternganga kaget, sedangkan Mingyu melotot.
".... hah? DIA BILANG GITUUUUU??????"
Mingyu menutup mulutnya dengan tangannya yang bebas, sedangkan Seokmin lagi-lagi merinding.

KAMU SEDANG MEMBACA
Senior ; ksy
FanficKetika si adek kelas bar-bar dan si kakak kelas galak saling jatuh cinta. *** Senior, ©twelveshineu2k21 [WARN: NONBAKU, OOC, HARSH WORD, RECEH, GAJE, CRACKSHIP]