"Nyong, lo tadi yang dibelakang bareng si Yuri, 'kan?" tanya Mingyu yang baru masuk ke basecamp, nyamperin Hoshi yang duduk bareng anggota dewan ambalan.
Hoshi yang lagi minum mengerjap, menurunkan botol minumnya. "Iya," jawab cowok berkulit putih bersih itu, singkat.
"Lo nggak apa-apain dia, 'kan?" tanya Wooseok tiba-tiba, membuat Hoshi menoleh dengan wajah datar.
"Ya ngapain gue apa-apain dia?" jawab Hoshi seadanya.
"Dibantu malah sama Unyong," ujar Jihoon, tenang.
"Masa??" Mingyu menoleh, nggak percaya kalo ternyata adik kelas itu dibantu sama Hoshi waktu naik.
Yang lain juga menatap Hoshi terkejut.
"Kenapa kaget banget sih?" tanya Hoshi heran juga agak tersinggung. "Lo semua mikir gue jahat banget? Sampai dia kesusahan nggak gue bantu?" lanjutnya sinis.
"Engga gitu," balas Jinsoul menenangkan, walau agak bingung mau ngomong apa sebagai pembelaan.
Ya gimana. Hoshi itu jarang peduli sama cewek selain yang deket sama dia kayak Jinsoul, Yena, Sakura, dan yang lain, apalagi kalo ceweknya ngeselin.
"Lo kayak dendam ke dia soalnya, Nyong," sahut Junhui yang lagi meremat botol aqua sebelum membuangnya ke tempat sampah, membuat Jinsoul menghela napas lega.
Sejujurnya Junhui mau nanya lebih lanjut, tapi takut juga diamuk sama cowok bermarga Kwon itu.
Hoshi menghela napas, lalu menggeleng polos. "Engga juga, walau dia emang ngeselin."
Sial, Hoshi jadi keinget gimana Yuri dengan tanpa dosanya nyebut kalo bibirnya mirip yupi.
"Tapi ngeselinnya beda," celetuk Jinhyuk. "Ngeselinnya tuh.... yang gemes gitu. Ya gemes aja, kayak positive vibes."
Jinsoul mengangguk setuju sambil ngelepas topinya. "Hoo, bener."
Hoshi mengerjap, baru sadar. "Iya juga," katanya bergumam sendiri, membuat Jihoon dan Younghoon yang mengapit cowok itu sama-sama menoleh merasa kaget.
Hoshi tuh...... jarang memuji cewek. Apalagi yang tipenya ngeselin kayak Yuri, soalnya Hoshi udah kesel duluan. Walau Hoshi sekarang cuma ngeiyain kata-kata Jinhyuk, tapi... tetep aja namanya muji.
Ini Hoshi-nya membenarkan kalo Yuri itu gemes.
Sebuah kemajuan.
Mingyu membasahi bibir bawahnya, diam-diam gatal pengen nanya sesuatu jadi ngelirik Jihoon penuh arti.
Jihoon menotis itu, memberi kode 'tanya aja' bikin Mingyu menatap cowok mungil itu memelas.
Walau akhirnya, Jihoon yang nanya.
"Nyong, lo abis kelar seleksi yang pertama, nganter pulang si Jo Yuri itu, 'kan?"
Hoshi yang tadinya menunduk memain-mainkan botol aqua setengah melamun tersentak, jadi menoleh. "Hm? Tau darimana?"
Mingyu dan Jinsoul langsung komat-kamit, berdoa semoga Jihoon nggak nyebut nama mereka berdua atau kelar udah.
"Gue liat lo," balas Jihoon, bikin Jinsoul dan Mingyu menghela napas lega.
Untung aja Jihoon tuh nggak iseng kayak Jeonghan.
"Oh," gumam Hoshi merespon, "iya. Gue anter."
"Kenapa?" celetuk Yena ingin tahu, walau kemudian segera menambahi agar bapak pradana itu nggak salah paham. "Lo jarang peduli sama cewek ngeselin."
"...... gue cuma kasian."
Hening.
Younghoon dan Jihoon jadi saling lirik. Yena sama Sakura yang daritadi jarang ngomong juga jadi berpandangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Senior ; ksy
FanfictionKetika si adek kelas bar-bar dan si kakak kelas galak saling jatuh cinta. *** Senior, ©twelveshineu2k21 [WARN: NONBAKU, OOC, HARSH WORD, RECEH, GAJE, CRACKSHIP]