Hoshi mengikuti langkah anggota OSIS yang lain memasuki kantin dalam diam pada istirahat pertama itu. Sejak di kelas tadi ia merasa makin nggak enak badan jadinya males buat ngomong.
Mata sipit Hoshi menyisir seluruh sudut kantin, mencoba mencari sosok Yuri.
Beneran deh, walau Yuri tadi bilang nggak apa-apa, Hoshi masih khawatir. Kalo dia pingsan di kelas gimana?
Butuh beberapa saat bagi Hoshi untuk menemukan Yuri dengan kaki masih bergerak mengikuti teman-temannya.
Ketemu, bisik Hoshi dalam hati, langsung merasa lega saat menemukan sosok Yuri lagi maju menyumpal mulut Minju pakai kerupuk dengan muka gemes sekaligus penuh dendam.
Nggak dimana-mana gelut mulu mereka.
Tapi dengan itu, setidaknya Hoshi tau Yuri baik-baik aja.
Hoshi mengalihkan pandangannya dari Yuri, duduk di samping Mingyu dan menopang dagu menyimak teman-temannya yang masih rusuh bercerita berbagai hal. Dari mulai gimana Seokmin sama Hyunjae nyebur sawah gara-gara klakson tukang bakso yang berisik, sampai gimana Wonwoo godain Jihoon yang kemarin sempet ketemu sama crushnya di mall.
"Cuy, lo semua masih mau cerita apa makan sih?" keluh Jeonghan yang udah laper. Manusia yang sekarang jadi murid kelas dua belas itu noleh ke Yves. "Eve, lo yang pesen. Gue mau bakso."
"Gue juga deh," celetuk Younghoon yang megang hape dan pasrah disenderin sama mbak pacar alias Jung Jinsoul. "Lo mau apa, Soul?"
"Bakso," jawab Jinsoul singkat, udah fokus ke hape Younghoon.
"Gue mi ayam," sahut Mingyu sambil ngeluarin hapenya.
"Samain sama Mingyu," kata Tzuyu menyeletuk, membuat Mingyu langsung mendongak seketika nggak jadi ngecek hape.
Hoshi melirik malas menyadari itu, tangannya bergerak menepuk kepala Mingyu sampai cowok itu kembali tertunduk pasrah, jelas meledek. Mingyu mendesis sebal, menyenggol lutut Hoshi menyuruhnya diam walau sebenarnya udah pengen nabok pradana galak satu ini.
Tapi nggak berani.
Entar yang ada dia disuruh nyebur sawah.
"Bapak pradana apa?" tanya Yves begitu yang lain udah nyebutin pesanan sedangkan Hoshi belum.
"Teh anget aja," sahut Hoshi yang udah nggak ngeledekin Mingyu lagi karena Tzuyu sempat mengernyit heran melihat keduanya.
"Itu doang?"
"Iya, lagi males makan gue," balas Hoshi kalem, bergerak menyenderkan kepala ke bahu Mingyu ikut nonton video di hape cowok tiang itu.
Daridulu Hoshi emang suka nyender di bahu Mingyu, soalnya bahunya lebar enak dibuat senderan.
Yves mengangguk paham nggak nanya lagi, berbalik segera memesan.
Jihoon memutar bola mata, "lo sakit tapi males makan tuh gimana ceritanya," katanya berkomentar, merujuk pada jawaban Hoshi tadi.
Hoshi mencibir membalas Jihoon, "ya serah gue lah."
Jihoon jadi memicingkan mata, "makan, bego."
"Nggak," tolak Hoshi mentah-mentah, merapat pada Mingyu. Nggak peduli sama Jihoon yang udah menendang kakinya di bawah meja.
Mingyu yang disenderin juga nggak peduli, pura-pura tuli sibuk cekikikan nonton video dihapenya.
Jihoon akhirnya melengos memilih membiarkan. Liat aja, kalo Hoshi pingsan Jihoon ogah ngurusin.
Soalnya Hoshi biasanya larinya ke Jihoon yang notabenenya temen sejak kecil.
Karena itu Jihoon bergabung sama Seungcheol dan Jeonghan yang berani sama Hoshi, soalnya udah tau banget soal cowok imut itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior ; ksy
FanfictionKetika si adek kelas bar-bar dan si kakak kelas galak saling jatuh cinta. *** Senior, ©twelveshineu2k21 [WARN: NONBAKU, OOC, HARSH WORD, RECEH, GAJE, CRACKSHIP]