Police and Mafia - 02

1.7K 266 13
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan follow.

.
.
.
.
.

Jennie benar-benar dibuat kesal dengan tingkah adiknya, bagaimana tidak? Baru sekali bertemu dengan seseorang, efek yang ditimbulkan begitu awet hingga sekarang, Lia masih terus saja tersenyum.

"Gilak! Aku semakin penasaran, pria macam apa yang membuat nya seperti sekarang" monolog Jennie, sesekali ia melirik Lia yang berada di sebelahnya. Adiknya terus tersenyum sepanjang jalan dari area pemakaman, hingga keluar dari restoran.

"STOP!!!" teriak Lia tiba-tiba, Jennie yang sedang fokus menyetir pun seketika terkejut, dan secara refleks menginjak rem. Untung tidak ada kendaraan lain yang berada tepat di belakang mereka.

"Yak! Kim Julia!" Lia hanya tersenyum, menyenderkan kepalanya tepat dibahu Jennie.

"Jangan kesal eonnie. Sebaiknya kita parkiran dulu mobilnya dengan benar" ucap Lia, ia menampilkan eye smile nya, sedangkan Jennie hanya bisa mendengus dan lagi-lagi menuruti kemauan random adiknya.

Setelah memarkirkan mobilnya di sisi jalan khusus area parkir, mereka pun langsung turun dari mobil, sebelum itu Lia sedikit membenahi riasan wajahnya, Jennie hanya memutar bola matanya malas.

"Kajja, kita kesana eonnie" Lia pun langsung mengaitkan tangannya ke lengan Jennie. Menyeret kakanya untuk memasuki kawasan street food Hongdae.

Ternyata cukup ramai juga malam ini, berbagai macam jenis makanan tersedia disana. Memanjakan para pengunjung yang menyukai kuliner. Tak hanya itu, ternyata ada festival kembang api juga sehingga malam ini sangat ramai.

Sedangkan disisi lain, Lisa dan Ryujin tengah menikmati curos yang telah mereka beli, tak lupa dengan cup es cappucino dan mint chocholate.

"Oh ya Ryu, bagaimana kabar eonnie mu?" Tanya Lisa tiba-tiba, sedangkan mulutnya tengah sibuk mengunyah curos.

"Dia baik-baik saja, Lis. Rencana sih besok mau pulang kesini. Katanya mumpung aku lagi di Seoul, sekalian nostalgia masa-masa dulu"

"Kerjaannya dia tinggal?" Ryujin mengangguk, sesekali menyeruput es mint chocholate miliknya.

"Kata dia, sementara waktu biar di handel orang kepercayaannya" Lisa pun menganggukkan kepalanya paham. Dan bangkit dari duduknya, sedangkan Ryujin menatapnya heran.

"Kau mau kemana?"

"Kau tetaplah disini, aku ingin pergi ke toilet sebentar" Ryujin pun mengangguk.

"Baiklah, kalau ada apa-apa segera hubungi aku" Lisa terkekeh, menepuk lembut bahu sahabatnya. Ia pun mengacungkan jempol miliknya dan berjalan menjauh dari hadapan Ryujin.

Sedangkan dari arah lain, Jennie dan Lia terlihat tengah mengantri hotteok dan sate buah yang terletak berdampingan dengan penjual hotteok. Tak lama dari itu, mereka pun telah mendapatkan jajanan yang diinginkan.

Jennie sesekali mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat duduk. Setelah menemukannya, ia langsung meyeret Lia ke arah bangku yang kosong yang terletak hanya beberapa langkah dari tempat ia berdiri saat ini.

"Kau duduklah disini, eonnie ingin membeli minuman lebih dulu untuk kita" Lia berdecak

"Kenapa kita tidak membelinya bersama?" Tanyanya, Jennie mendengus.

"Setidaknya biar kita kebagian tempat duduk. Bukankah kau ingin menyaksikan kembang api juga?" Lia mengangguk, Jennie pun tersenyum. Ia menyerahkan sate buah miliknya ke Lia.

JENLISA'S ONESHOOT COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang