Eternal Love - 02

1.1K 275 96
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan follow
.
.
.
.
.
.
.

"Jennie, bangun sayang. Bukankah hari ini keluarga Lisa akan kesini, kau harus segera bersiap" teriak nyonya Kim, membuat Jennie mendengus kesal dibalik selimutnya.

Dengan perasaan malas, ia pun lekas menyibak selimut yang menutupi tubuhnya. Dan lekas bangkit untuk bersiap.

"Iya eomma" hanya teriakan itu yang Jennie ucapkan untuk menanggapi teriakan ibunya.

Ia pun lekas memasuki kamar mandi, untuk membersihkan dirinya. Sebenarnya Jennie begitu malas jika harus menginap di rumah orang tuanya, namun karena akan ada pertemuan itulah yang membuat ia, mau tak mau menginap dirumah orang tuanya.

Tidak membutuhkan waktu lama, Jennie sudah selesai memakai pakaiannya. Cukup simple namun terlihat anggun dan cantik. Hingga dering ponselnya terdengar.

Ting!

Satu pesan masuk dari L

Bersiaplah, sebentar lagi aku sampai.

Namun Jennie hanya membaca pesan Lisa, tanpa berniat membalas pesan tersebut.

"Ah sial, tidak seharusnya aku menerima perjodohan ini. Melihat nya saja sungguh membuatku muak" dengan kasar Jennie menaruh ponselnya di tas selempang miliknya. Ia pun bergegas keluar kamar untuk menemui orang tuanya.










Setelah pembahasan cukup panjang, akhirnya tanggal pernikahan antara Jennie dan Lisa pun sudah di tentukan. Tuan Kim meminta untuk mempercepat pernikahan mereka, meskipun tadi sempat terjadi pertengkaran karena Jennie menolak keputusan ayahnya.

Namun semua itu bisa teratasi karena Lisa mampu menengahi dan akhirnya tepat ditanggal 28 lah pernikahan itu dilaksanakan.

"Lisa, bawalah Jennie jalan-jalan. Appa yakin, kalian membutuhkan ruang untuk semakin mengenal satu sama lain" suruh tuan Manoban membuat Lisa mengangguk menurut.

"Bersikaplah dengan baik, Jen. Jangan membuat appa marah terhadap sikapmu" ucap tuan Kim tegas. Jennie hanya memutar bola matanya jengah.

"Kajja, Jen. Aku akan mengajakmu kesuatu tempat" ucap Lisa, tanpa menjawab apapun Jennie berjalan lebih dulu dan dengan penuh senyuman Lisa segera menyusul Jennie.

"Princess"

"Tuan putri"

"DIAM!"

"Jangan pernah memanggilku seperti aku ini adalah kekasihmu. Karena sekalipun kita menikah nanti, kau tidak akan pernah menjadi bagian dari hidupku. Aku tidak akan pernah mencintaimu, Lisa!" ucap Jennie membentak, membuat Lisa hanya menampilkan senyumnya.

Sungguh dalam lubuk hati yang terdalam, Lisa merasakan sesak.

Sakit? Iya

Perih? Iya

Meskipun begitu, Lisa hanya diam, justru Lisa pun segera mensejajarkan langkah kakinya dengan langkah kaki calon istrinya.

"Aku mengerti. Tapi setidaknya, anggap aku seperti temanmu" ucapan Lisa membuat Jennie berdecak sebal.

"Antarkan aku kembali ke apartemen" ucap Jennie.

"Setelah aku mengajakmu ke suatu tempat, nanti, aku akan mengantarmu pulang"

"Ck. Pergi lah sendiri. Aku tidak mau ikut bersamamu dan ya, aku bisa pulang sendiri" Jennie pun lekas meraih ponselnya untuk memesan taxi online, namun Lisa segera menghentikan aktifitas Jennie.

JENLISA'S ONESHOOT COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang