Gyoronhaja!

1.2K 193 91
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan follow
.
.
.
.
.
.
.

Salju turun begitu saja, membuat malam yang dingin semakin terasa begitu dingin. Kepulan asap dari rongga mulut orang-orang berlalu lalang nampak dari pancaran sinar lampu-lampu jalanan. Sedangkan di halte bus, terlihat gadis jangkung tengah terduduk sendiri dengan kedua tangannya masuk kedalam saku jaket miliknya.

Tatapannya begitu tajam, dengan mimik wajahnya yang datar. Sesekali kepalanya menoleh ke arah kanan dan kiri. Hingga akhirnya, bus yang ditunggu nya pun datang.

Dengan segera ia melenggang memasuki bus tersebut, tak lupa menggesekkan kartu miliknya agar pintu bus terbuka. Setelah itu, ia melangkah ke arah kursi paling ujung, yang berdekatan dengan jendela. 

"Permisi, bolehkah saya duduk disini?" Ia menoleh menatap ke arah wanita tak dikenalnya, ia pun mengangguk.

"Kamsahamnida" lagi-lagi gadis itu mengangguk tanpa membuka suara. Berbeda dengan wanita yang berada di sebelahnya, ia justru kembali melontarkan pertanyaan yang membuat gadis disebelahnya mengernyitkan dahinya.

"Ah mianhae, kalau pertanyaan saya terlalu lancang" ucapnya tak enak hati.

"Tidak apa-apa. Hanya saja, saya tidak biasa berbicara dengan orang yang tidak dikenal" jawabnya datar, membuat wanita itu tersenyum tipis.

"Kalau begitu, alangkah baiknya kita berkenalan terlebih dahulu. Bagaimana?" Gadis itu melirik, tak lama kemudian wanita yang berada disebelahnya mengulurkan tangannya.

"Jennie" ucapnya penuh senyuman. Dengan sedikit ragu, akhirnya gadis itu membalas uluran tangan Jennie.

"Lisa"

******

Terdengar bel sekolah berbunyi cukup nyaring, menandakan bahwa pelajaran akan segera di mulai, siswi-siswi yang berada di Art Internasional High School, berbondong-bondong memasuki ke kelas mereka masing-masing.

Memang sekolah tersebut, sekolah khusus putri. Lebih tepatnya, sekolah seni khusus putri yang telah menjadi sekolah favorit dalam kurun beberapa tahun yang lalu hingga saat ini. Bahkan, bisa dibilang angkatan tahun ini adalah angkatan terbanyak dari tahun-tahun sebelumnya.

"Aishhh, Lisa-ya! Pelan kan jalanmu bodoh. Aku benar-benar lelah mengimbangi setiap langkah kaki jenjang mu itu" keluh Jisoo, sahabat Lisa.

"Tidak ada gunanya kau mengikuti ekskul renang maupun basket, karena kau tetap saja pendek Jisoo-ya" jawab Lisa, membuat mata Jisoo memicing tak terima.

Dengan sigap, ia merangkul bahu Lisa dan tak segan memukul kepala Lisa. Membuat gadis jangkung itu mengaduh akibat ulah gadis yang lebih pendek darinya.

"Sopan sedikit. Karena aku lebih tua dua bulan dari mu"

"Ck, kau membuat kepalaku sakit karena pukulan tangan kecilmu itu"

"Hahaha itu imbalan yang pas untuk orang menyebalkan seperti mu, Lisa-ya"

"HEI KALIAN BERDUA! CEPAT MASUK KELAS SEKARANG JUGA" teriak guru yang tengah berkeliling untuk memastikan kedisiplinan murid-murid nya.

Lisa dan Jisoo pun berlari untuk mempercepat gerakannya menuju kelas mereka yang berada  paling ujung koridor. Bahkan kelas mereka terletak di lantai tiga.

"Sial, Sungjin saem benar-benar keterlaluan, aku merasa lelah sekarang" keluh Jisoo, bahkan keringatnya bercucuran membasahi wajahnya.

"Tak usah mengeluh, sebentar lagi kita sampai" jawab Lisa.

JENLISA'S ONESHOOT COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang