Mine - 04

1.9K 304 2
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan follow.
.
.
.
.

**

"Kita mampir makan siang dulu" Seulgi mengarahkan mobilnya menuju kedai ramen yang sering mereka kunjungi waktu masa sekolah menengah.

"Baiklah, aku juga merindukan ramen disini" Lisa melepas sealbealt nya dan lekas turun dari mobil, begitu juga Seulgi.

Seulgi pun merangkul pundak Lisa, mereka berdua pun berjalan berdampingan memasuki kedai ramen itu.

"Selamat siang, nona-nona cantik. Silahkan duduk terlebih dulu dan memilih menunya" ucap ramah seorang pria paruh baya, yang tak lain tak bukan penjual ramen dikedai itu.

Lisa dan Seulgi menyunggingkan senyuman manisnya, dan menuju tempat yang masih kosong. Ternyata lumayan ramai pengunjung juga, maklum karena tepat jam makan siang.

"Ahjussi, saya memesan ramen seperti biasa, untuk minumnya Soju" ucap Seulgi, Lisa pun mengangguk menyetujui ucapan kakaknya.

"Baiklah, ditunggu hidangannya nona-nona cantik"

*

Jennie dan Dahyun saat ini tengah menikmati, rabokki cup nya di minimarket. Sesekali Dahyun terilhat meneguk minumannya. Sedangkan Jennie begitu lahap memakan rabokki itu.

"Kau tadi membeli buku apa, Jen? Kau tidak lupa titipan Rosie kan?" Jennie mengangguk, mulutnya begitu sibuk melahap rabokki miliknya.

"Pelan-pelan saja makannya, aishh" Dahyun terkekeh melihat beberapa saos yang menempel di pipi Jennie.

"Belepotan sekali"

"Ah benarkah?" Dahyun mengangguk, Jennie pun segera mengambil tissue dan membersihkan mulut dan pipinya.

"Aku merasa kenyang sekarang"

"Aku pun sama. Oh ya Jen, aku masih terus mengingat gadis itu"

"Dia cantik, tinggi, mancung dan memiliki senyum manis. Kau tahu? Bahkan matanya berwarna cokelat. Indah sekali"

"Apa kau berniat menyelingkuhi Momo?"

"Ishh, bukan seperti itu. Aku hanya bicara sesuai apa yang aku lihat, Jen. Meskipun pada akhirnya, hanya Momo lah yang paling sempurna dimataku"

"Ya Tuhan, Hyun. Kau membuatku mual" Dahyun hanya tersenyum menatap Jennie.

"Bilang saja kau iri"

"Yak! Kim Dahyun, tidak ada yang iri denganmu" sebal Jennie.

"Baiklah, Nini. Kajja, kita pulang. Karena kau tidak pantas merajuk seperti itu"

*****

Salju telah turun mengguyur kota Seoul, membuat hawa dingin terasa menusuk hingga ketulang. Jennie yang baru saja selesai bersiap pun lekas memakai mantelnya, tak lupa ia memakai earphone berbulu miliknya.

Setelah di rasa sudah rapi, ia pun segera meraih ponselnya kemudian mengecek ponsel miliknya yang ternyata ada pesan masuk dari ibunya setengah jam yang lalu.

Nini, hari ini eomma pulang terlambat. Kau bisa mengajak Rosie kerumah. Dimeja makan, sudah eomma siapkan sandwich dan juga susu untuk sarapanmu. - Isi pesan ibunya.

Jennie pun lekas mengetik balasan untuk pesan singkat dari ibunya.

Baik eomma, gomawo. Semangat bekerja. Jangan telat makan dan juga jangan terlalu kelelahan. - Balasan singkat dari Jennie.

JENLISA'S ONESHOOT COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang