Inilah akhir kisah dari cerita RIDDLE kolaborasi antara saya dan reyessblue.
Kami memuplikasikan di akun masing-masing. Dan cerita ini saling sinkron satu sama lain.Yang belum baca RIDDLE silahkan langsung lihat di akun saya. Bagi yang sudah baca bisa lanjut, jadi kalian bisa membaca RIDDLE Lalisa POV di akun reyessblue
Selamat membaca
Jangan lupa vote komen dan follow
.
.
.
.Jane baru saja menyelesaikan pekerjaannya, ia pun segera bergegas menuju parkiran mobil yang berada tidak jauh dari ruangannya. Ternyata sudah cukup sepi juga halaman Universitas ini.
"Miss. Jane!" Jane menoleh, mendapati wanita yang seumuran dengannya, berjalan menghampiri Jane.
"Iya ada apa Miss. Jihyo?"
"Hm, saya merasa tidak enak mengatakannya, Miss. Hmm begini, maukah anda memberi saya tumpangan hari ini?" Jihyo tersenyum canggung setelah mengatakannya sedangkan Jane, ia mengangguk.
"Mari saya antar Miss, anda tidak perlu sungkan. Bukankah kita sudah lama saling mengenal"
"Tetap saja, Miss. Saya merasa tidak enak, karena merepotkan anda dan arah rumah kita tidak searah"
"Tidak apa-apa, mari"
Mobil Jane pun melaju menjauh dari area parkir Universitas Seoul. Universitas yang sudah ia tempati sejak pertama kalinya ia mengunjungi pemakaman Jennie beberapa tahun yang lalu.
Ia dipindah dinaskan untuk mengajar di Universitas Seoul, sebab itulah ia harus meninggalkan kakek dan neneknya. Dan ia pun hidup secara sendiri di kediaman orang tuanya, lebih tepatnya tempat tinggal Jennie dulu bersama orangtuanya.
"Tidak mau mampir terlebih dulu Miss?" Jane menggeleng.
"Saya langsung pulang saja, Miss. Lain kali kalau ada waktu saya mampir"
"Ah baiklah. Sekali lagi, terimakasih Miss. Jane. Maaf sudah merepotkan anda"
"Sama-sama Miss. Jihyo, kalau begitu saya pamit dulu"
***
Pagi ini sebelum ia menuju ke sekolahan untuk memperingati kematian Jennie dan Sara, ia menyempatkan waktunya untuk mengunjungi makam Jennie. Bahkan sejak dirinya menempati kediaman orangtuanya dulu, ia jadi merasa selalu merindukan Jennie.
Tak lupa ia membawa bunga yang sudah ia beli, ia berjalan menuju pusara makam Jennie. Tatapannya terlihat sendu, ia pun segera menaruh bunga mawar putih itu tepat di atas makam Jennie.
"Selamat pagi, Jennie"
"Aku merindukanmu, amat sangat merindukanmu" lirihnya.
"Kau tau, sejak aku menempati rumah kita, entah kenapa aku selalu rindu denganmu, padahal kita tidak pernah bertemu satu sama lain bukan?"
"Entahlah, aku merasa sesak, Jen. Apalagi jika mengingat pertemuan awalku denganmu, justru kau sudah terbujur kaku.." tanpa ia sadari, air mata Jane sudah luruh begitu saja membasahi pipinya. Mino pun langsung merengkuh tubuh Jane dan mengusap air mata kekasihnya.
"Jangan menangis, kau justru membuat Jennie sedih disana?" Jane terdiam namun air matanya terus mengalir.
"Mi-mianhae" lirihnya menatap makam Jennie. Mino pun kembali mengusap air mata Jane lembut.

KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA'S ONESHOOT COLLECTION
Historia CortaKumpulan oneshoot tentang kisah cinta antara Jennie dan Lisa akan terangkum dalam satu cover ini. Silahkan bagi yang berminat untuk membaca cerita dari saya. Jangan lupa vote dan komentarnya. Warning 🔞 PURE GXG #JENNIE #LISA #JENLISA