My Tour Guide - 02

1.7K 303 30
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan follow
.
.
.
.
.

*******

Jennie dan Moonbyul baru saja keluar dari pesawat. Tangan mereka menenteng koper dan beberapa oleh-oleh yang mereka bawa dari Thailand.

"Ck. Lihatlah, yang katanya ingin mengakhiri hubungan, justru kau di jemput oleh nya"

"Diamlah, Byul"

"Ya terserah kau saja lah, Jen"

Jennie dan Moonbyul pun berjalan menghampiri seorang gadis yang tak lain tak bukan adalah kekasih Jennie.

"Hai, Princess. Kemarikan koper mu, akan aku masukkan kedalam bagasi" Jennie pun menyerahkan bawaannya kepada kekasihnya.

"Kau tak sekalian memasukkan punyaku, Jeong?"

"Kau memiliki dua tangan, Byul. Kau bisa memasukkan barang bawaanmu sendiri" Moonbyul mendengus sebal.

*

"Kalian ingin mampir sarapan? Atau langsung pulang?"

"Kita langsung pulang saja, hon. Aku merasa benar-benar lelah" Jeongyeon pun mengangguk.

"Baiklah"

Jeongyeon pun mengantarkan Moonbyul terlebih dulu ke rumahnya, setelah mengantarkan Moonbyul. Kini tinggallah mereka berdua didalam mobil. Keduanya sama-sama terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Sebelum suara Jeongyeon pun memecah keheningan. 

"Jen" Jennie menoleh menatap kekasihnya.

"Kenapa?" Jeongyeon menghela nafasnya.

"Anniyo. Aku hanya merindukanmu" sebelah tangannya meraih tangan Jennie, lalu mengecup tangan Jennie lembut. Jennie tertegun karena sikap Jeongyeon yang tiba-tiba saja berbeda.

Pasalnya sebelum ia ke Thailand, mereka berdua sempat bertengkar hebat bahkan Jeongyeon seakan tidak memperdulikan Jennie. Ia justru menghilang begitu saja, hal itulah yang membuat Jennie muak.

Jeongyeon dan Jennie memang sama-sama playgirl, mereka berdua dipertemukan sejak awal kuliah. Namun hubungan keduanya dikatakan resmi setelah mereka lulus.

"Kenapa disaat seperti ini, dia justru bersikap manis. Aish, aku tidak dapat mengakhiri hubungan ini" batin Jennie. Perasaannya mendadak dilema.

"Apa kau tidak merindukanku, hon?" Tanyanya.

Jennie pun menyandarkan kepalanya di bahu Jeongyeon. Sikap manis inilah yang Jennie rindukan dari sosok kekasihnya.

"Aku juga merindukanmu, sayang" senyum tipis tercetak dibibir Jeongyeon setelah mendengar ucapan Jennie.

"Apa kau mau menerima ajakan dinner dari ku, nanti malam?" Jennie pun kembali menegakkan tubuhnya, ia menatap wajah Jeongyeon dan mengangguk.

"Aku mau" tangan Jeongyeon mengelus pipi Jennie gemas.

"Aku meminta maaf untuk pertengkaran terakhir kita. Aku ingin memperbaiki semuanya denganmu, hon. Mungkin aku yang egois bahkan aku terlalu tidak memperdulikan mu. Tapi jujur, aku benar-benar mencintaimu"

"Mian"

Perasaan Jennie semakin berkecamuk, bagaimana tidak? Hatinya telah jatuh cinta kepada Lisa namun ternyata kekasihnya justru ingin memperbaiki hubungan mereka. Jujur, bahwa Jennie masih memiliki sedikit rasa terhadap Jeongyeon.

JENLISA'S ONESHOOT COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang