Police and Mafia - 03

1.8K 253 6
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan follow.
.
.
.
.
.

Ryujin tengah berada di pusat perbelanjaan dengan kakaknya, dengan kedua tangannya yang sudah menenteng dua kantung penuh.

"Eonnie, kau sudah terlalu banyak berbelanja. Lebih baik kita ke restoran sekarang, aku lapar" ucapnya sebal, ia benar-benar kesal diposisi saat ini. Karena pada dasarnya, Ryujin tidak terlalu menyukai berbelanja.

"Bersabarlah sedikit, Ryu. Nanti setelah ini kau bisa makan sepuasmu" Ryujin mendengus, selain menurutinya ia juga tidak bisa membantah kakaknya.

Kringg..kringgg
Ponsel miliknya berdering, dengan kesusahan ia meriah ponsel miliknya yang berada di saku hoodienya.

"Rosie eonnie, aku terima telepon dulu" kakaknya mengangguk setelah mendengar ucapan sang adik.

Dengan segera Ryujin berjalan menjauh, ia beralih ke tempat yang lebih nyaman untuk menerima panggilan tersebut.

"Hallo colonel"

"Ryujin, kau sedang bersama Lisa kan?"

"Tidak, colonel, aku sedang bersama kakakku. Memangnya ada apa?"

"Sersan James kembali menemukan bukti, kau ingat kan? Sewaktu kalian memberitahu tentang hotel yang pernah di gunakan pelaku?"

"Iya aku masih ingat"

"Malam ini kalian adakan rapat dengan tuan Chan Wook dan detektif Seulgi. Saya akan mengirimkan kembali beberapa bukti itu ke email Lisa"

"Baiklah colonel. Siap laksanakan"

"Bagus, kalau begitu saya tutup dulu teleponnya"

Tut--
Sambungan terputus bertepatan dengan Rose yang datang menghampiri Ryujin.

"Sudah selesai menelpon?" Ryujin mengangguk.

"Yasudah kita ke resto sekarang" Rose pun mengaitkan tangannya ke lengan Ryujin, mereka pun melangkahkan kakinya menuju resto yang ada di dalam mall.

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Saat ini Lisa sedang berada di kedai coffe milik teman kakaknya. Lantaran menunggu kedatangan seseorang, ia pun mengecek beberapa email dari Andrew yang baru saja dikirim ke email miliknya.

"Dugaanku benar" lirihnya. Ia pun lekas memasukkan ponselnya. Tatapannya menoleh kearah pintu bersamaan dengan bunyi lonceng dari pintu tersebut. Senyumnya mengembang saat melihat seseorang itu.

"Kau sudah lama menunggu?" Tanya nya, Lisa hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

"Aku juga baru tiba beberapa menit yang lalu, duduklah" wanita itu pun duduk tepat di kursi yang berada di hadapan Lisa.

JENLISA'S ONESHOOT COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang