Mine - Ending

3.3K 368 18
                                        

Selamat membaca
Jangan lupa vote, komen dan follow.
.
.
.
.
.

****

Sejak memiliki cabang restoran, Krystal sering kali membatalkan janjinya kepada Lisa, membuat Lisa tidak dapat mengontrol emosinya dan berakhir bertengkar seperti malam ini.

"Kapan kau akan meluangkan waktu untuk kita, Krys? Bahkan akhir-akhir ini kau sering membatalkan janji secara sepihak" suara keras Lisa memekik kepenjuru ruangan Krystal.

"Kau tahu? Aku sudah berusaha memahamimu, tapi aku juga ingin dipahami. Aku hanya ingin memiliki waktu bersamamu seperti dulu" Krystal mengeratkan genggamannya, ia merasa emosinya pun ikut meluap.

"Aku sibuk mengurusi pekerjaan ku Lalisa, bukan sibuk untuk hal lain. Aku melakukan ini juga untuk hubungan kita. Aku ingin segera menikah denganmu, Lisa-ya" suara Krystal seakan tercekat, matanya sudah berkaca-kaca. Ia membenci setiap pertengkaran dengan Lisa.

Lisa mengusap wajahnya kasar. Ia merasa bahwa Krystal sama sekali tidak memahaminya dan bertindak sendiri.

"Asal kau tahu, aku bekerja keras seperti sekarang pun untuk bisa menikah denganmu. Tapi aku juga butuh quality time bersamamu, Krys"

"Mungkin kau tidak menyadari bahwa komunikasi kita berkurang, bahkan hubungan kita merenggang pun kau tidak menyadarinya"

"Dimana, Krystal yang aku kenal dulu? Sesibuk apapun ia, pasti ia akan menyempatkan waktunya bersamaku" ucapan Lisa begitu menohok hati Krystal, dengan sigap Krystal langsung memeluk tubuh kekasihnya. Tubuhnya bergetar karena menangis.

"Hiksss.. Mian. Mianhae Lisa-ya" Lisa yang tidak tega pun luluh, ia merengkuh tubuh Krystal begitu erat. Ia benar-benar merindukan Krystalnya.

"Aku hanya merindukanmu, Krys. Aku hanya ingin menghabiskan waktu bersamamu, meskipun itu hanya seminggu sekali" Krystal semakin tersedu mendengar penuturan Lisa.

"Hiksss.. Hiksss. Mianhae, aku sudah bersikap egois dan melewati batasan, aku pun sama merindukanmu, Lisa-ya" Krystal semakin mengeratkan pelukannya, tiba-tiba rasa bersalah menyerang dirinya. Ia merutuki kebodohannya karena tanpa ia sadari ia sudah menduakan Lisa.

Lisa merengkuh pinggang Krystal, mereka telah melepaskan pelukannya. Bahkan kini tangan Lisa telah mengusap air mata kekasihnya. Sedangkan tangan Krystal sudah berada di kedua pundak Lisa.

"Jangan menangis, air matamu justru membuat hatiku sakit. Maaf sudah membentakmu" kecupan pun mendarat di bibir ranum milik Krystal, Lisa sedikit melumat bibir kekasihnya, dan dengan cepat Krystal pun membalas lumatan Lisa.

Selang beberapa menit, nafas mereka memburu. Mereka melepas ciuman mereka satu sama lain.

"Happy anniversary yang ke 4 tahun sayang" ucap Lisa, bahkan ia merogoh saku jaketnya meraih setangkai mawar merah yang ia beli tadi. Krystal terkesiap kaget, ia benar-benar lupa hari spesial mereka.

"Apa kau lupa?" Krystal semakin merasa bersalah, ia menunduk.

"Mian. Aku melupakannya. Tapi apakah aku boleh menerima bunga mawar ini?" Lisa menampilkan senyum palsunya.

"Ambillah. Ini khusus untukmu sayang" Lisa berusaha menutupi rasa kecewanya. Sedangkan Krystal, ia tersenyum senang dan meraih bunga mawar itu.

"Gumawo, honey. Maaf, aku mengacaukan segalanya. Jadi untuk permintaan maaf ku, bagaimana kalau kita ke apartemenku sekarang dan aku akan memasakkan apapun untukmu" Lisa yang mendengar ucapan Krystal pun merasa senang. Kecewanya tiba-tiba saja sirna.

JENLISA'S ONESHOOT COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang