PROLOG | scene cut

517 62 50
                                    

🍁🍁🍁🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁🍁

Bee’s Knees.,

Itulah kiranya nama restoran bintang lima yang seringkali dikunjungi para petinggi negara, perusahaan, bahkan para artis sekalipun. Bee’s Knees adalah sebuah restoran kebanggaan negara yang terletak di tengah pusat kota. Disana, semua privasi yang dimiliki oleh sang pengunjung bisa dijamin keamanannya. Dan itulah alasan kenapa Byun BaekHyun, pengusaha muda yang menawan dan sukses memilih tempat ini sebagai tempat pertemuannya dengan Bae Irene. Si gadis proposal pertunangan.

BaekHyun mengetukkan jarinya di pinggiran meja. Dia sudah menunggu selama hampir lima menit. Namun gadis cantik yang dijuluki aphrodite itu tak kunjung datang dan menemuinya. BaekHyun bosan. Ingin rasanya dia pergi dari sini dan menemui Nara sang kekasih. Tapi, sekali lagi dia tidak bisa. Dia tidak bisa jika harus mengecewakan Nara.

Setelah beberapa saat, dari kejauhan bisa BaekHyun lihat seorang gadis dengan balutan home dress biasa berwarna biru muda yang berjalan dengan sesekali menyapa ramah para pegawai yang ada disana. Tentu saja BaekHyun tahu betul itu siapa.

Dia, Bae Irene. Jujur saja, BaekHyun cukup terpesona dengan kecantikan sang aphrodite itu. Bae Irene bahkan sangat cantik hanya dengan balutan home dress. Bagaimana ketika dia menggunakan gaun? Pasti akan lebih cantik, bukan?

“Byun BaekHyun-ssi?” tanya nya begitu sampai di hadapan pria itu.

“Ya... Silahkan duduk, Bae Irene-ssi.”

Irene tersenyum singkat. Dia mendudukkan dirinya di hadapan BaekHyun dengan cara yang begitu anggun. BaekHyun menahan napasnya. Bagaimana mungkin hanya dengan duduk dia terlihat begitu berkelas?

BaekHyun terus memandangi gadis tersebut. Dia bahkan memerhatikan bagaimana Irene memegang garpu dan caranya makan sungguh membuat BaekHyun terpesona. Lagi satu, gadis ini adalah puteri seorang miliyuner. Jangan tanya berapa banyak kekayaan yang dia miliki. Ditambah dengan gelar puteri semata wayang yang tersemat rapi pada dirinya. Jadi, bukankah Irene punya cukup uang untuk sekedar membeli pakaian yang sedikit berkelas? Bukankah home dress berwarna biru muda ini begitu biasa saja?

“Kenapa? apa ada yang aneh dengan diriku?” tanya nya yang merasa risih karena BaekHyun terus saja memandanginya.

“Ya, ada yang aneh.”

“Apanya yang aneh?”

“Bagaimana bisa kau terlihat sangat cantik bahkan dalam balutan dress sederhana ini?”

Irene terdiam. Dia mencerna perkataan BaekHyun dan menyunggingkan senyum tipisnya. “Kenapa? apa kau mulai tertarik dengan ku?”

“Bae Irene, sang dewi aphrodite. Katakan pada ku siapa yang tidak terpikat oleh mu, hm? Ku rasa semua orang akan jatuh ke dalam pesona mu. Ahh... bagaimana ini? Calon istri ku begitu cantik. Aku jadi was was.”

fiancé [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang