BaekHyun terdiam memandangi tubuh Irene yang tampak jelas di hadapannya. Tidak, ini bukan tentang hal yang menjurus ke arah sana. BaekHyun lebih memilih untuk fokus pada hal lain. Tubuh yang dia bayangkan akan putih bersih dan indah nyatanya jauh dari kata itu. Entah kenapa, kondisi tubuh Irene membuat BaekHyun merasa prihatin. Hati milik laki laki itu serasa di remas dengan sangat kuat.
Bae Irene... Gadis secantik dan sesempurna dirinya, siapa yang menyangka jika tubuhnya nyatanya penuh dengan bekas luka sayat?
BaekHyun mengerut bingung. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Irene bisa seperti ini? Apa ada yang menyiksanya?
"Bae Irene... Kau... Apa yang terjadi? Siapa yang melakukannya, hm?" Tanya BaekHyun dengan hati hati.
Laki laki itu perlahan mulai berjalan mendekat. Irene hanya diam sembari membenarkan letak bajunya kembali seperti semula. Hati gadis itu sakit. Kepercayaan yang berusaha dia bangun dengan susah payah dihancurkan dalam hitungan detik. Kini, apa mungkin Irene bisa percaya lagi dengan yang namanya laki laki?
BaekHyun, seharusnya dia sadar jika apa yang dia lakukan dari awal memang salah. Seharusnya dia tidak ikut campur dalam urusan balas dendam milik Kang Nara. Seharusnya dia bisa berfikir lebih jernih saat itu. BaekHyun, kenapa kau bertindak bodoh? Kemana laki laki pintar yang digadang gadang sebagai menantu idaman Korea itu? Bagaimana bisa hanya karena cinta kau menyakiti seorang gadis yang bahkan kau tidak tau hal sulit apa saja yang sudah dia lalui sampai di titik ini? Kau bajingan! Kau bajingan BaekHyun!
"Rene... Bicaralah... Aku minta maaf ...."
BaekHyun mencoba untuk meyakinkan Irene kembali. Setelah hampir di setiap langkahnya mendekat gadis itu, dia terus menyumpahi dirinya sendiri. Tapi nihil. Irene tampaknya sama sekali tidak berniat untuk mengeluarkan sepatah kata pun. Gadis itu lebih memilih untuk tetap diam. Dan hal tersebut membuat BaekHyun lebih merasa bersalah.
"Bae Irene...."
"Pergilah BaekHyun. Kita sudah selesai."
BaekHyun menggelengkan kepalanya tidak terima. Hubungannya dengan Irene masih bisa diperbaiki. Ini hanya kerikil kecil, kan? Mereka pasti bisa melewatinya seperti biasa.
"Tidak. Siapa bilang kita sudah selesai?"
"Aku. Mau apa kau?"
"Rene ... Ayolah... Kau tau aku mencintaimu!"
Irene tertawa sarkas mendengar BaekHyun mengatakan demikian.
"Apa? Aku tidak salah dengar, kan? Kau fikir aku akan percaya lagi pada mu? Setelah semua hal ini? Hampir satu bulan aku memberikan mu waktu! Tapi apa?! Kau sama sekali tidak berniat menjelaskan apapun! Dan hal itu berakhir dengan aku yang mencari tau semuanya sendiri. Kau tau? Hatiku hancur, BaekHyun.... Aku berusaha untuk percaya padamu tapi apa?! Kau Bajingan!!"
"Rene aku-"
"Dan bahkan setelah kau mengenalku, kau sama sekali tidak berniat menanyakan apapun. Kau bertindak semau mu sendiri. Kau menghancurkan hidup ku! Apa kau tau itu?!"
Kali ini BaekHyun yang terdiam. Irene benar. Seandainya saat itu BaekHyun bertanya secara pelan pelan tentang alasan kenapa Bae Irene melakukannya, pasti gadis itu akan mengerti dan menjelaskan semuanya. Irene pasti akan menceritakan yang sebenarnya tanpa terkecuali. Tapi lagi lagi, kenapa BaekHyun bertindak bodoh?
"Aku-"
"Cukup BaekHyun. Aku lelah. Ayo berhenti saja disini."
"Tidak mau."
"BaekHyun-"
"Ku bilang aku tidak mau!!" Bentaknya yang terdengar ke seluruh ruangan. Lalu tidak lama setelah itu,
KAMU SEDANG MEMBACA
fiancé [✓]
FanfictionSiapa yang tidak kenal Byun BaekHyun? CEO perusahaan progamming game terbaik nomor 2 di Korea. Tampan, kaya, dan berotak encer membuatnya menjadi incaran para orang tua yang ada disana. Tak sedikit yang menjulukinya sebagai 'menantu idaman Korea'. ...