PART 4| Meet her

218 46 34
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🍁🍁🍁🍁

“Ya, sebuah proposal pertunangan. Aku melamar mu untuk puteri ku, BaekHyun.”

BaekHyun terdiam sembari memandangi sebuah proposal mewah yang ada di tangannya. Perkataan Bae JinHwan terus menerus berputar bak kaset rusak dan hal tersebut tentu saja mengganggu.

Laki laki itu menghela nafasnya. Setelah ini apa yang harus dia lakukan? Dia sudah punya Nara, tapi menolak proposal pertunangan ini sama saja menjatuhkan dirinya dan masa depannya ke sebuah lubang kehancuran. Tapi jika BaekHyun menerimanya,

“Pergilah ke butik Aphrodite yang ada di ujung kota. Satu satunya butik dengan aksen Perancis yang ada disana. Kau bisa melihat puteri ku langsung. Itu pun jika kau beruntung.”

Apa maksud dari ucapan tersebut? Jika BaekHyun beruntung? Apa itu artinya akan sangat sulit untuk bertemu dengan puteri Bae JinHwan itu? Tapi apa pedulinya?

Dia sama sekali tidak tertarik untuk menikahi puteri dari pria terkaya dan terpandang se Asia. BaekHyun hanya fokus pada bisnisnya, menikahi puteri Bae JinHwan sama sekali tidak masuk dalam rencana hidupnya.

Dia hanya ingin menikah dan hidup bersama dengan Kang Nara. Gadis itu sudah mengisi hampir seluruh hati milik BaekHyun. Nara hanya sedang bingung, dan BaekHyun akan menuntunnya secara perlahan agar gadis itu tidak tersesat lagi.

Memikirkan perihal Nara kadang membuat BaekHyun merasa sedih. Gadis itu sudah berjalan jauh dalam batas normalnya. BaekHyun sendiri bingung dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

Sebenarnya bukan hanya Kyungsoo yang menyuruhnya untuk pergi dan meninggalkan Nara. Ada banyak sekali orang yang mengatakan dan menyerukan hal yang sama.
Tapi BaekHyun tetap diam dan kekeuh akan pendiriannya.

Dia tidak akan pernah meninggalkan Nara sendirian. Karena menurutnya, pergi dan lari dari hidup gadis itu bukanlah pilihan yang tepat.

‘Drrtt... Drrtt...’

Seluruh pikiran BaekHyun buyar begitu dering ponsel masuk ke indra pendengarannya. Laki laki itu lalu meraih benda persegi panjang tersebut kemudian mengangkatnya.

“Halo....”

“Oppa...”

BaekHyun tersenyum tulus begitu suara lembut itu mengalun di telinganya.

“Ada apa, Nara?”

“Aku merindukan mu, oppa...”

Lagi lagi BaekHyun tersenyum.

“Maaf tidak bisa sering mengunjungi mu. Ada begitu banyak hal yang harus diselesaikan.”

“Tidak apa apa, aku mengerti.”

fiancé [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang