Part 21| End Everything

167 40 15
                                    

Satu bulan. Terhitung waktu yang sudah Irene berikan pada BaekHyun, namun laki laki itu sama sekali tidak berniat untuk datang dan menjelaskan suatu apapun. Dan selama itu pula Irene sudah memantapkan hatinya untuk mengakhiri segalanya diantara mereka.

Malam ini dua buah keluarga berkumpul di sebuah private resto yang terkenal. Bae Irene sengaja melakukannya untuk meluruskan beberapa hal. Semuanya sudah berkumpul kecuali pria itu. tunangan sekaligus calon suaminya, Byun BaekHyun yang tak kunjung datang. Irene mengelus cincin ber-emas putih yang melingkar indah di jari manisnya. Dia tersenyum masam. Semuanya begitu indah, namun sayang harus berakhir seperti ini.

“Apa yang sebenarnya ingin kau bicarakan, nak?”

Itu adalah pertanyaan kesekian kalinya yang Irene dapatkan dari pihak keluarga Byun BaekHyun. Gadis itu membisu. Haruskah dia mengatakannya saja tanpa menunggu BaekHyun? Gadis itu menggelengkan kepalanya. Tidak.. ini tidak baik. Jadi Irene memilih untuk menunggu sedikit lebih lama lagi. Tapi tiba tiba,

[TING]

Sebuah pesan baru masuk di ponsel milik Irene. Gadis itu membukanya. Dari nomor yang tidak dikenal. Sebuah foto dengan tulisan,

‘BaekHyun bersama ku malam ini. Jadi jangan menunggunya bak  gadis yang menyedihkan.’

Irene tersenyum masam. Benar. Tangan yang digenggam si pengirim pesan adalah tangan milik BaekHyun. Irene bisa mengetahuinya dari cincin yang dikenakan disana. Itu adalah cincin pertunangan mereka. Dan Irene hafal betul itu.
Baiklah, tidak ada gunanya menunggu Byun BaekHyun, kan? Jadi lebih baik dimulai saja acara inti ini.

“Tujuan saya mengumpulkan dua keluarga ini adalah untuk... membatalkan pertunangan ini.”

Semuanya tampak terkejut. Tak terkecuali ayahanda dari BaekHyun sendiri.

“Bae Irene... kenapa? apa BaekHyun berbuat salah pada mu? Katakan nak. Biar ku hajar laki laki tidak tahu diri itu!”

“Tidak... Bukan seperti itu. BaekHyun... dia adalah laki laki yang baik. Dia begitu menjaga saya dengan baik. Hanya saja... kami tidak saling mencintai. Dan saya rasa itu akan berdampak buruk jika pertunangan ini terus dilanjutkan. BaekHyun berhak mendapatkan gadis yang jauh lebih baik dari saya.”

Penjelasan Irene membuat semuanya diam. Jika sudah seperti ini mereka bisa apa?

“Saya sudah selesai. Mohon maaf bila menyinggung perasaan anda sekalian. Saya permisi.”

Sedangkan disisi lain, BaekHyun yang saat ini tengah bersama Nara terlihat sedang melamun. Sudah hampir sebulan sejak hari dimana dia meninggalkan Bae Irene sendirian di Queenstown. BaekHyun pulang lebih dulu karena mendengar kabar bahwa Nara melakukan percobaan bunuh diri lagi. Dan sejak saat itu, Byun BaekHyun dan Bae Irene tidak pernah lagi bertemu dan berhubungan bahkan lewat ponsel sekalipun. Gadis itu, seperti hilang ditelan bumi.

BaekHyun yang menikmati lamunannya itu tiba tiba dibuat terkejut oleh sebuah notifikasi pesan dari BaekHa. Kakak laki-lakinya itu sangat jarang mengiriminya pesan. Tapi kali ini, tidak ada angin tidak ada hujan tiba tiba pria muka tembok itu mengiriminya pesan. Sangat langka bukan?

Ya. Sangat langka dan seharusnya BaekHyun sadar, dia sudah bertahun tahun hidup dan berbagi darah dengan BaekHa. Sudah seharusnya BaekHyun paham bahwa kakaknya itu hanya akan mengirim pesan jika sudah sangat sangat penting. Dan seperti yang sudah dibayangkan, Nafas BaekHyun tercekat membaca pesan singkat itu. Hanya sebuah pesan singkat yang berhasil menyayat hati kecil milik BaekHyun. Rasanya sangat sakit hingga tanpa sadar BaekHyun meremas ponselnya sendiri.

From : Muka Tembok BaekHa.

Kau dimana? Bae Irene memutuskan pertunangan kalian berdua.

fiancé [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang