Part 11| the big gift in question

197 37 32
                                    


"Byun BaekHyun's stupid!  He made a decision that he would probably regret for the rest of his life.  The girl he will destroy his life is the girl who will make him fall at the same time.  Bae Irene will teach him about a sincere and pure love.  A love he had never met before."

-

-

-

-

-

🍁🍁🍁🍁

"Setidaknya, Terimakasih untuk beberapa jam yang sangat menakjubkan ini, Bae Irene."

BaekHyun membuka matanya. Dia terlihat bingung memperhatikan sekitar. Dia ada di kamarnya. Sejenak kemudian dia menghembuskan nafasnya dengan kasar. Sial! Mimpi itu lagi. Sudah hampir satu bulan sejak dirinya dan Bae Irene tidak sengaja tertidur di rooftop rumah sakit. Dan keesokan harinya, gadis itu meninggalkan BaekHyun seorang diri disana. Entahlah, kemana perginya Bae Irene. Yang jelas, BaekHyun telah ditinggalkan.

Menyurai rambut dengan kasar. Laki laki itu lantas bangkit kemudian membersihkan diri. Hari ini ada rapat dengan beberapa perusahaan besar. Jadi BaekHyun harus segera bersiap siap dan pergi ke kantor. Tapi kemudian, netranya menangkap sebuah foto wanita dengan senyum paling indah yang pernah BaekHyun tahu. Langkahnya terhenti. BaekHyun menerjapkan matanya secara perlahan. Dia rindu ibunya.

"Ibu, bagaimana kabar mu? Dunia begitu membosankan akhir akhir ini. Tidak ada yang menarik sejak ibu pergi. Dan aku terus saja merasa kesepian."

BaekHyun diam. Dan dalam keterdiaman itu dia menunjukkan betapa dia butuh sosok ibu untuk memeluknya dikala dia lelah. Namun sayangnya, pelukan hangat yang begitu dia dambakan tidak akan pernah dia dapatkan lagi sekalipun dia memohon pada Tuhan dengan hati yang bergetar.

"Jika saja hari itu aku datang lebih cepat, apa ibu akan ada disini bersama ku sekarang?"

Itu adalah pertanyaan yang selalu BaekHyun katakan berulang kali setiap dia mengingat sosok ibunya. Jika saja dia bisa memutar balikkan waktu, BaekHyun sangat ingin kembali pada masa dimana dia bisa melihat ibunya tersenyum teduh ketika menyambutnya pulang kerja. Dia sangat ingin melihat ibunya lagi. BaekHyun sangat rindu dengan ibunya. Tapi sekarang, rindu yang BaekHyun rasakan hanya sebatas rindu. Ibunya sudah tidak bisa ia peluk lagi. Ibunya sudah tidak bisa ia cari lagi. Dan BaekHyun sendirian sekarang.

"Nyatanya menantu idaman yang mereka bicarakan tidak lebih dari seorang putera mu yang gagal, ibu."

*****

"Kau yakin akan melakukannya, Bae Irene?"

"Apa? Melakukan apa maksud mu?"

Oh Sehun memutar bola matanya malas. Kenapa gadis cantik seperti Bae Irene mudah sekali lupa akan satu hal? Sederhananya, Irene itu pelupa.

"Kau bilang kau akan menerima proposal pertunangan itu!"

Setelah Sehun membentaknya dengan rasa kesal saat itulah Irene baru ingat jika dia mengatakan pada Sehun bahwa dia akan menerima proposal pertunangan antara dirinya dan BaekHyun.

"Kau serius?"

Irene menganggukkan kepalanya dengan ringan.

"Kau yakin?"

"Aku yakin, Oh Sehun...."

"Sungguh?"

Irene yang jengah dengan pertanyaan laki laki ini pun hanya menatapnya dengan datar.

fiancé [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang