🍁🍁🍁🍁
Dalam ruangannya, BaekHyun terdiam sembari memandangi sebuah dasi berwarna hitam dengan sulaman benang emas di bagian belakangnya. Sulaman tersebut bertuliskan “Special for Mr. Fantovel.”
BaekHyun tersenyum. Setelah bertahun tahun lamanya, ini adalah kali pertama dimana dia mendapatkan hadiah sebuah dasi. Terakhir kali Nara yang memberinya sekitar tiga tahun yang lalu. Dasinya sudah kusam dan jelek. BaekHyun tidak pernah memakainya lagi sekarang. Dia hanya menyimpannya dalam sebuah kotak khusus.
Pandangannya beralih pada sepasang sepatu fantovel yang terlihat lebih mengkilat daripada sebelumnya. Dia tersenyum. Gadis itu pasti mengecatnya kembali agar terlihat seperti baru. BaekHyun menghela nafasnya. Tiba tiba dia teringat perkataan si gadis sebelum mereka berpisah di depan butik tadi.
“Tuan! Ini pertemuan kedua kita secara tidak sengaja. Jika kita bertemu kembali secara tidak sengaja ketiga kalinya, maka kau harus menikahi ku! Itu artinya kita berjodoh!”
Laki laki itu terkekeh di tempatnya. Di zaman yang sudah modern ini kenapa masih percaya hal hal seperti itu, sih?
Kemudian pintu dibuka dengan begitu sopan. BaekHyun mengalihkan pandangannya. Kyungsoo. Sekretarisnya itu tengah tersenyum tipis dan berdiri di depan pintu. Dia sedang meminta izin untuk masuk,
“Anda sibuk, Tuan?”
BaekHyun menggeleng “Tidak. Masuk lah...”
Kyungsoo melangkahkan kakinya memasuki ruangan ini dengan langkah yang begitu tenang. Dia berhenti dan berdiri tepat di hadapan BaekHyun.
“Bae JinHwan baru saja menelfon.”
BaekHyun hanya menolehkan kepalanya secara sekilas. “Benarkah?”
“Ya, dia bilang jadwal pertemuan anda dan puteri nya sudah diatur untuk malam ini.”
BaekHyun hanya mengangguk. “Baiklah, aku akan datang nanti. Kirimkan saja alamat nya.”
“Baik, Tuan.”
“Ada lagi yang ingin kau sampaikan?”
Kyungsoo menggeleng “Tidak ada. Kalau begitu saya permisi.”
Laki laki itu kemudian pergi melangkahkan kakinya untuk meninggalkan ruangan milik sang atasan. Sedangkan BaekHyun, netranya tak berhenti menatap dasi dengan sulaman emas yang entah sejak kapan tampak begitu indah di matanya. Dia tersenyum sembari mengusap dasi tersebut dengan tulus,
“Sayang sekali, seperti nya aku tidak bisa menikahi mu karena aku harus menikahi puteri sang miliuner.” Ucapnya.
BaekHyun menghela nafas. Pandangannya berubah menjadi sedikit sendu.
“Aku tidak bisa menikahi mu sekalipun jika aku ingin.”
Dalam hati, tidak mungkin sosok laki laki normal seperti BaekHyun tidak tergoda dengan gadis cantik nan ceria seperti gadis pegawai butik itu. Dia tidak menampik kenyataan bahwa setiap dia memikirkan perkataan yang gadis itu lontarkan selalu membuat BaekHyun ingin menemuinya dengan sengaja dan membuat pertemuan ketiga mereka terwujud.
KAMU SEDANG MEMBACA
fiancé [✓]
FanfictionSiapa yang tidak kenal Byun BaekHyun? CEO perusahaan progamming game terbaik nomor 2 di Korea. Tampan, kaya, dan berotak encer membuatnya menjadi incaran para orang tua yang ada disana. Tak sedikit yang menjulukinya sebagai 'menantu idaman Korea'. ...