Part 15| Love scene

228 40 22
                                    

"Fall in love slowly,
Love is melody... "

-

-

-

-

-

🍁🍁🍁🍁

"Can.... I trust you?"

Pertanyaan Irene sore tadi berhasil membuat BaekHyun galau setengah mati. Entah kenapa, ada sebuah rasa bersalah yang besar pada dirinya karena memiliki niat yang begitu buruk untuk gadis sebaik Irene.

Percakapan tadi siang pun kembali hinggap di kepalanya. Tentang betapa luasnya hati milik gadis itu mencoba untuk memahami keadaan yang begitu sulit untuk dia lalui.

Flashback

Sore itu, dari kejauhan terlihat sepasang suami istri yang tengah memetik teh bersama. Keduanya sama sama tertawa, mereka terlihat begitu bahagia. BaekHyun mengerutkan keningnya. Ah iya! Pria tua yang sedang berdiri disana adalah pria yang sama dengan orang yang membohongi nya tadi.

"Itu mama dan Paman Lee."

BaekHyun menoleh ke arah Irene. Dia melihat gadis itu yang tengah menatap dua manusia di depan sana dengan begitu hangat.

"Bukankah mereka terlihat begitu cocok?"

Pertanyaan Irene berhasil membuat BaekHyun tertegun di tempatnya. Apa tadi BaekHyun tidak salah dengar?

"Kenapa?" Tanya Irene diiringi dengan tawanya.

BaekHyun menggeleng. Dia ingin bertanya sesuatu tapi takut jika hal ini akan menyinggung hati Irene. Dan seakan peka akan keadaan, Irene pun berujar.

"Tanyakan saja...."

"Tidak ... Tapi... Apa kau tidak membenci mereka?"

Pertanyaan yang sangat sering Irene jumpai. Gadis itu tersenyum. Ingatannya dibawa pada sebuah masa dimana dia begitu membenci mama karena pergi meninggalkan ayah dan dirinya yang masih begitu kecil. Ayolah! Dia baru saja berumur tujuh tahun dan mama memberikan dia sebuah kado ulang tahun yang paling hebat seumur hidup.

Saat itu, tidak ada hari yang Irene lewati tanpa membenci Mama. Irene bahkan mengutuk wanita itu untuk hidup sengsara dan menderita selama sisa hidupnya. Irene bahkan berharap jika mama akan sakit parah dan pergi dengan cara yang mengenaskan.

Ya, sebesar itu rasa benci Irene pada Mama nya. Gadis itu bahkan menolak semua kado ulang tahun yang diberikan Mama setiap tahun. Kemudian pada satu titik, saat Irene berusia tujuh belas tahun. Segalanya berubah.

Dia yang egois berusaha untuk berdamai dengan keadaan. Tepat ulang tahunnya yang ke tujuh belas tahun, dia akhirnya memutuskan untuk menerima kado yang Mama kirimkan padanya.

Kotak kado yang dikirimkan Mama memang bukan kotak dengan nama brand ternama yang terpampang di depannya. Tapi, kotak kado yang dikirimkan Mama adalah kotak kado terindah yang pernah Irene lihat seumur hidupnya. Setiap detail ketulusannya bisa Irene rasakan. Kemudian , gadis itu pun membukanya.

fiancé [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang