Part 19| Queenstown

193 32 13
                                    

"help me to set my heart on you"

-

-

-

-

-

🍁🍁🍁🍁

hampir satu Minggu Irene menemani BaekHyun yang sedang bekerja di New Zealand. Dan selama itu pula gadis itu hanya berdiam diri di hotel tanpa melakukan apapun. Sebenarnya, Irene merasa bosan. Yang dia lakukan terlalu monoton dan dia benci itu. Gadis tersebut bahkan menggerutu berkali kali hanya karena liburan impiannya tidak bisa terlaksana dengan baik disini.

Tapi, Byun BaekHyun yang entah bagaimana bisa peka itu tiba tiba mengajak Bae Irene untuk pergi ke Queenstown. Sebuah daerah yang dikelilingi oleh gunung gunung yang menjulang tinggi dan terletak di tepi danau. Sebuah tempat yang Irene idam idamkan sebelumnya telah menjadi kenyataan sekarang.

"BaekHyun! Cantikk sekaliii...."

Mereka sedang berada di tengah tengah Danau Wakatipu. BaekHyun dengan sengaja menyewa sebuah kapal agar mereka berdua bisa berlayar. Dan seperti yang dibayangkan, Keduanya seperti Jack dan Rose dalam film Titanic.

"Kau suka?"

"Aku suka." Gadis itu menjawabnya dengan anggukan antusias.

BaekHyun tak henti hentinya menatap sosok Bae Irene yang tampak lebih indah dari sebelumnya. Tidak, Bukankah Bae Irene memang akan selalu tampak indah dan cantik? Dari sisi kanan gadis itu, BaekHyun bisa melihat hidung bangir serta bibir merah alami yang sengaja dipoles dengan sedikit lipstik. Tuhan... Betapa indahnya makhluk mu yang satu ini.

Sedangkan disisi lain, Bae Irene tampak sangat fokus dengan segala hal yang ada di sekitarnya. Queenstown benar benar pilihan yang bagus untuk dijadikan tempat berlibur. Begitu asri, indah, dan menawan.
Saking fokusnya dia, Irene bahkan sampai tidak sadar jika BaekHyun tiba tiba beralih ke belakang tubuhnya dan kemudian menarik gadis itu untuk di peluk. Laki laki itu meletakkan dagunya di pundak milik Bae Irene. Irene hanya diam sembari tangannya terus mengelus telapak tangan BaekHyun yang bertengger tenang melingkari perutnya. Saat ini, Irene merasa sangat nyaman.

"Terimakasih, BaekHyun...."

BaekHyun membuka matanya yang sempat dia tutup tadi. Maklum saja, dia sangat mengantuk karena angin sepoi sepoi dan udara yang sejuk ini.

"Kenapa berterimakasih?"

"Karena sudah membawa ku kemari. Karena sudah membuat mimpi ku manjadi kenyataan. Terimakasih atas semua keindahan ini."

BaekHyun terkekeh. Dia mengecup pipi kanan milik Irene.

"Siapa bilang ini semua gratis? Kau harus membayar nya tau!"

"Ha? Bayar berapa memangnya?"

BaekHyun menggeleng. "Bukan dengan uang. Tapi dengan ini ....."

'Cup'

Irene tersenyum dalam ciuman itu. Mereka berdua seakan hanyut dengan keadaan dan melupakan fakta bahwa masih banyak hal yang harus diselesaikan. BaekHyun tahu hal itu. Dia tau bahwa masih ada banyak tanda tanya dalam perjalanannya ini. Dia masih belum tau apakah Irene benar benar membunuh kakak laki laki Nara atau tidak. Tapi, kali ini saja... Hanya kali ini. Dia ingin mengikuti kata hatinya.

BaekHyun melepaskan tautan diantara keduanya ketika Irene mulai memukul pelan pundaknya. Laki laki itu tersenyum tulus. Dia menatap Bae Irene dengan cara yang begitu lembut.

fiancé [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang