"Without anyone knowing. BaekHyun is carrying out his own plan."
-
-
-
-
-
🍁🍁🍁🍁
Seorang gadis dengan baju rumah sakit terlihat tengah berdiam diri sembari mendongakkan kepalanya ke arah langit malam. Hari ini, langit yang biasanya gelap gulita rupanya dibedaki oleh beberapa bintang yang cerah. Gadis itu tersenyum simpul. Hampir satu Minggu dia menghabiskan waktunya disini dan baru kali ini dia melihat langit dengan begitu indah.
Bae Irene menghembuskan nafasnya dengan perlahan. Dia lelah. Ingatannya tiba tiba ditarik pada banyaknya kejadian yang selalu membuat dirinya berakhir di rumah sakit seperti halnya saat ini. Singkatnya, dia hampir mati berkali kali. Irene tidak tahu betul kesalahan apa yang dia perbuat hingga ada banyak hal buruk yang menimpa hidupnya. Tapi kemudian, dia ingat satu hal. Mungkin karena sebuah kejadian di malam yang bersalju itu.
Tapi ayahnya bilang, ini bukan salahnya. Tapi jika ini bukan salahnya, kenapa selalu ada orang yang berniat untuk membunuhnya?
Bukan pertama kali Irene hampir mati. Berkali kali dia celaka. Ligamen robek, patah tulang, koma selama hampir dua bulan, dan lumpuh pun sudah pernah dia rasakan. Kadang Irene bertanya tanya, kiranya rasa sakit apa yang belum pernah dia rasakan di dunia ini? Jika Irene diberikan pilihan, dia ingin tetap hidup atau mati, Irene dengan jujur akan menjawab bahwa dia ingin mati. Dia ingin mengakhiri segala rasa sakit yang tak berujung ini.
Tapi sekali lagi, alasan dia bertahan sejauh ini selalu datang dan membuat keinginannya terhenti. Sang ayah. Bae JinHwan. Pria tua yang dia sebut 'ayah' itu selalu membuat Irene lebih bersyukur atas hidup yang dia miliki saat ini. Sekalipun terasa begitu berat. Sekalipun di tengah perjalanan itu Irene tertatih. Tapi tidak apa apa, dia berjalan di atas kakinya sendiri dan itu sudah cukup.
Bae Irene tumbuh sendirian tanpa kasih sayang seorang ibu sejak dia berumur delapan tahun. Dia hanya hidup berdua dengan ayahnya. Tapi ternyata, ayahnya begitu sibuk dengan urusan pekerjaan. Yang terkadang karena hal itu juga hubungan Irene dan sang ayah menjadi renggang. Jarang bertatap muka membuat mereka terasa canggung. Dan hal tersebut membuat Bae JinHwan merasa bersalah.
Sejak saat itu, dia berusaha dengan keras untuk mendekati sang putri lagi. Dia berusaha keras untuk Irene agar putri nya itu tidak sampai kekurangan kasih sayang orang tua. Terlebih untuk sosok ibu. Bae JinHwan berusaha untuk menjadi ayah dan ibu sekaligus untuk putrinya itu. Dan ya, dia berhasil. Irene tumbuh dengan sangat baik. Saking baiknya, gadis itu bahkan menyembunyikan banyak sekali rasa sakit agar ayahnya tidak terluka.
"Aku ingin putri ku hidup dengan penuh kebahagiaan."
Kiranya itulah yang membuat Irene berusaha untuk selalu tampak bahagia. Mungkin jika ada penghargaan untuk 'pembohong terbaik' maka itu pantas diberikan pada Bae Irene. Gadis itu hanya ingin terlihat baik baik saja.
"Apa yang kau lakukan disini?"
Irene terlonjak kaget begitu ada seseorang yang mengejutkannya. Itu adalah Byun BaekHyun. Laki laki muda alias menantu idaman Korea yang hampir saja menjadi tunangannya di malam yang menyesakkan itu.
"Tidak ada. Hanya ingin melihat bintang."
"Masuk saja. Angin malam tidak baik untuk kesehatan mu. Jangan mentang mentang sudah merasa enakan, malah sok sehat dengan berdiri di balkon seperti ini. Kau tidak lihat angin nya sedang ingin mengajak ribut, ya?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
fiancé [✓]
FanfictionSiapa yang tidak kenal Byun BaekHyun? CEO perusahaan progamming game terbaik nomor 2 di Korea. Tampan, kaya, dan berotak encer membuatnya menjadi incaran para orang tua yang ada disana. Tak sedikit yang menjulukinya sebagai 'menantu idaman Korea'. ...