BaekHyun bisa bernafas lega mengingat Jieun datang ke Spanyol bukan untuk menyusulnya melainkan untuk sebuah pameran yang akan dia laksanakan di Malaga.
Ya, Malaga... Sebuah kota dengan berbagai macam seninya. Sudah diceritakan bahwa Ji-eun merupakan seorang gadis pecinta seni kan? Dia jauh jauh datang kemari untuk pamerannya yang bertajuk 'Golden Hours.'
"Kau harus datang pokoknya!" Ucap Jieun berkali kali pada BaekHyun.
Laki laki itu hanya diam dan tenang menikmati makan malamnya. Malaga dan Barcelona bukannya dekat. Dua kota itu terpisah dengan perjalanan udara sekitar satu jam empat puluh menit. Dan BaekHyun tergolong cukup malas untuk ambil penerbangan berkali kali.
"Aku tidak bisa janji. Pekerjaan ku disini banyak."
"Hanya sehari saja. Aku hanya minta waktu mu sehari, Tuan Byun."
"Kalau ada waktu, aku pasti akan datang. Kalau tidak, ya tidak. Jangan berharap lebih. Kau tau aku tidak bisa diharapkan."
Benar. Jieun juga heran pada dirinya sendiri. Kenapa diantara banyaknya laki laki di bumi ini, Jieun malah memilih BaekHyun. Seorang laki laki yang notabenenya masih mencintai gadis lain dengan begitu dalam.
"Baiklah. Kau bisa datang kalau kau tidak sibuk." Ucap Jieun final. Lagi lagi, dia yang harus mengalah.
*****
Pagi harinya di Barcelona, BaekHyun masih harus menghadiri rapat antar kolega. Dia tidak tau rapat ini akan berlangsung berapa lama. Yang jelas, tulus dalam hatinya BaekHyun tidak bisa berbohong bahwa dia ingin datang ke pameran seni milik Jieun. Bagaimanapun kalau dipikir pikir, dia ini sering sekali mengecewakan gadis itu. Jadi hari ini, sebisa mungkin akan BaekHyun usahakan untuk sampai disana tepat waktu.
Pameran akan dimulai pukul satu siang. Rapat sudah berlangsung selama dua jam dari jam delapan pagi. Artinya BaekHyun masih punya waktu sampai jam sebelas siang.
"Baiklah. Apakah ada yang ditanyakan atau disanggah? Tuan Byun? Ada yang ingin anda sampaikan?"
Yang ditanya hanya diam, tersenyum pepsodent, dan menggelengkan kepalanya.
"Baiklah jika tidak ada, saya harap kita bisa bekerjasama dengan baik. Untuk proyek selanjutnya akan dibicarakan di Cordoba."
Dan begitulah rapat itu akhirnya berakhir. BaekHyun dengan segera memerintahkan Luca untuk mengecek jadwal penerbangan tercepat menuju Malaga. Dan ya! Dia akhirnya dapat.
Pesawat meluncur pukul sebelas siang. Jika tidak ada kemunduran jadwal, Dia akan sampai Malaga tepat waktu. Laki laki itu kini duduk di dalam pesawat dengan tenang. Disebelahnya ada Luca yang tidak henti bercerita tentang kemegahan seni yang ada di Malaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
fiancé [✓]
FanfictionSiapa yang tidak kenal Byun BaekHyun? CEO perusahaan progamming game terbaik nomor 2 di Korea. Tampan, kaya, dan berotak encer membuatnya menjadi incaran para orang tua yang ada disana. Tak sedikit yang menjulukinya sebagai 'menantu idaman Korea'. ...