Part 30| open letter without coercion

155 22 0
                                    

"You can go and give up if you find your happiness

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"You can go and give up if you find your happiness. I didn't force anything at all."

-

-

-

-

💍💍💍💍

"Hei Tuan vantovel!"

Alis BaekHyun berkerut ketika mendengar suara seseorang tepat di sebelahnya.

"Ck! Apa kau tidak ingin bangun?! Aku sudah menunggu mu lebih dari satu jam tauu! Kau lelah sekali ya menunggu ku bangun hm?"

Dalam tidurnya, BaekHyun berpikir. Tunggu! Suara ini begitu familiar. Ini adalah suara milik gadisnya. Ya. Bae Irene. Gadis itu.... Apa dia sudah bangun?

"Iya... Aku sudah bangun. Kau tidak ingin melihat ku bangun ya? Atau kau ingin aku tidur lagi?"

Tidak! Jangan. Bae Irene... Kau tidak tau seberapa gilanya BaekHyun yang menunggu mu bangun selama berminggu minggu ini. Jangan tidur lagi! Jangan! Sial. BaekHyun ingin membuka matanya tapi kenapa terasa sangat berat?!

"Baiklah.... Tidak perlu bangun. Tidak apa apa. Sama hal nya seperti dirimu yang selalu menunggu dan menemani ku. Aku juga akan seperti itu. Jangan khawatir. Aku akan ada disini. Jadi, tidur saja sepuas mu. Aku tau kau lelah. Nanti saat lelah mu sudah hilang, jangan lupa untuk bangun. Dan setelah itu, ayo kita bertemu lagi. Oke?"

BaekHyun hanya diam mendengarkan. Karena sekeras apapun dia berusaha, netranya sama sekali tidak ingin terbuka. Lalu tidak lama setelah itu, dia merasakan sebuah elusan lembut di kepalanya.

Itu jemari cantik milik Irene yang melakukannya. Oh Tuhan.... BaekHyun rasanya ingin menangis. Sudah berapa lama gadis itu tidak mengusap kepalanya dengan sayang seperti saat ini?

"BaekHyun-aa...." Panggil Irene dengan suara yang begitu lembut.

"Apa Rene ... Apa.... Kau mau bicara apa?" Jawab BaekHyun dalam hatinya.

"Gomawo."

"Tidak perlu berterimakasih. Aku melakukannya karena aku mencintaimu."

Irene tersenyum. Dengan cara yang begitu hangat. Dan sialnya BaekHyun tidak bisa melihat hal tersebut secara langsung.

"Terimakasih karena sudah menjadi tunangan ku. Em bukan. Maksud ku... Mantan tunangan ku. Hehe... Aku lupa jika aku mengembalikan cincinya."

"Tidak. Aku akan memasangkan cincin itu lagi di jari manis mu. Tunggu aku oke... Cincin itu pasti akan terpasang lagi. Aku bisa menjamin itu."

"Bisakah? Apa aku bisa memakai cincin itu lagi?" Tanya Irene yang seakan bisa mendengar jawaban batin milik BaekHyun.

"Tentu saja sayang.... Kau bisa. Kita bisa bertahan lebih lama. Kau hanya harus percaya aku."

fiancé [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang