Part 11 of 2.0 | Last dialogue

100 18 1
                                    

Cordoba,
01 : 11 am

BaekHyun-aa...

Kau baca surat ini ya?

Yaah... Padahal aku sangat berharap bahwa kau tidak akan pernah membaca surat ini. Jika kau membacanya, itu berarti aku sudah tidak ada di sisi mu lagi.

BaekHyun, terimakasih banyak ya...
Terimakasih untuk waktu waktu hebat yang kita miliki bersama.
Terimakasih untuk tidak menyerah dalam mencari ku di lima tahun belakangan ini.
Terimakasih sudah begitu keras kepala dalam mencintai ku.
Terimakasih sudah membuat ku merasa sempurna dengan adanya dirimu.

BaekHyun, besok aku akan pergi ke Amerika. Dokter Frans bilang, kemungkinan ku untuk sembuh hanya satu dibanding seribu. Tampak tidak mungkin memang, namun... Apa salahnya aku mencoba?

Jika memang angka satu di perbandingan itu adalah milik ku, maka aku akan menepati janji ku untuk datang dan pulang kembali. Lalu kita akan melanjutkan kisah kita dengan bahagia.

Namun ternyata, aku salah. Kau berhasil membaca surat ini. Itu artinya, yang menjadi milik ku di perbandingan itu bukanlah angka satu melainkan seribu.

BaekHyun, aku meminta maaf ya...
Maaf karena tidak bisa pulang kembali.
Maaf karena meninggalkan mu sendirian lagi.
Maaf karena aku tidak bisa menepati janji janji yang kita buat bersama.
Maaf karena pada akhirnya aku tidak bisa menjadi pengantin mu altar.

BaekHyun, kadang aku bertanya tanya.
Kenapa Tuhan menciptakan rasa?
Kenapa Tuhan mempertemukan kita kembali jika pada akhirnya Tuhan sendiri lah yang memisahkan?

Kita saling mencintai, Kita tidak ingin kehilangan lagi. Tapi kenapa Tuhan seakan tidak mengerti dan malah membuat takdir yang menyakitkan ini? Kemana Tuhan yang katanya Maha Mendengar itu?! Kemana Tuhan yang katanya Mahal Adil itu?

BaekHyun, aku harus apa agar aku bisa bersama mu sedikit lebih lama?

Aku ingin egois. Kalau saja takdir bisa ditipu, aku pasti akan membawa mu pergi ke ujung dunia. Aku akan mengajak mu untuk mencari tempat persembunyian paling aman agar kita tidak dipisahkan. Aku akan melakukan apapun agar aku bisa bersama mu, BaekHyun.

Namun di titik ini, aku kembali sadar. Bahwa manusia tidak punya daya. Mereka akan tunduk dan patuh pada Tuhannya. Yang jika sang Tuhan mengatakan,

"Ayo, sudah waktunya pulang."

Maka tidak ada yang bisa dilakukan kecuali mengikuti ajakannya, kan?

Begitu juga aku. Aku tidak bisa melakukan apapun, BaekHyun. Tidak peduli sebesar apapun pengorbanan yang dilakukan, aku dan dirimu tidak akan menjadi kita. Maka dari itu, aku meminta maaf karena aku pergi lebih dulu.

BaekHyun, berjanjilah pada ku untuk hidup dengan baik. Makanlah banyak makanan lezat, jangan lupa minum vitamin mu, hiduplah dengan sehat dan bahagia.

Jangan hidup sendirian ya...
Pergilah keluar untuk mencari gadis lain.
Cobalah untuk menyembuhkan hati mu terlebih dahulu, kemudian carilah rumah yang baru.
Kau laki laki yang baik, BaekHyun. Jadi Tuhan pasti akan memberikan sosok perempuan yang baik juga untuk mu.

Atau jika ini terlalu sulit, ku fikir ada Kwon Ji-eun yang cantik, manis, dan menggemaskan sebagai alternatifnya.

Kau ini bodoh tau! gadis secantik itu kenapa dianggurkan?

Aku tau gadis itu mencintaimu, BaekHyun.
Aku yakin dan aku berani bertaruh bahwa rasa cinta yang dia miliki untuk mu jauh lebih besar daripada yang aku punya.

fiancé [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang