Prolog ❀

1.5K 535 507
                                    

haii hai haiii, selamat datang ya di cerita boon yang keduaaa

semoga suka ya sama prolognyaa

IKATAN KOVALEN lahir tanggal 31 May 2021

they called me boon, thats what i like-☆

silahkan tinggalkan sebanyak-banyaknya komen di chapter ini, beri vote juga share cerita ini dengan temen-temenmu. salam sayang dari boon-♡

🎶play song Cantik-Kahitna🎶

happy reading-💙

~IKATAN KOVALEN~

Gisella berjalan melewati parkiran SMA Renvarika dengan senyum yang merekah di wajah cantiknya. Senyumnya memudar ketika melihat segerombolan cowok dengan wajah tampan semua, sepertinya itu adalah most wanted SMA Renvarika.

Gisella melewati ke-lima cowok itu dengan gugup, ia mau saja mengambil jalan lain, tapi ia kan tak tau dengan alamat sekolah ini, bisa saja ia tersesat nantinya.

"Hallo cewek," sapa seorang cowok dengan paras wajah yang melebihi kapasitas maximum, ganteng banget woiii.

Gisella sebelumnya sudah menduga ia akan di sapa oleh lelaki-lelaki tampan maupun yang biasa aja di sekolah ini, karena Gisella menyadari jika ia cantik dari Rani Peri di film India Balveear.

Gisella tak mempedulikan sapaan lelaki tadi, walaupun ia lelaki tampan, Gisella tak semudah itu tergoda.

"HAHAHA, kasian gak disapa balik, wuu kasiann, makanya gue bilang biar gue aja yang sapa, dijamin bakal di sapa balik sama tu cewe, soalnyakan gue ganteng dari lo Zir," ejek Raiden yang membuat cowok yang bernama Zirga berdecak sebal, bisa-bisanya Raiden anak yang tolol itu menghinanya seperti ini.

"Buruk-buruk gitu lo bilang ganteng, mana kaca lo tolol!" celetuk Zaiden-kembaran Raiden, ia menjitak kasar kepala Raiden dangan kencang nan tak ada perasaan, menjitak kepala kembaran adalah hal yang menyenagkan bagi Zaiden, apalagi kembaran itu sangatlah o'on.

"Gue ganteng ya, ga percaya tanya sama Bude kantin, Bude kantin aja naksir sama gue," balas Raiden yang tak mau dihina jelek, iya memang sih Raiden ganteng, tapi sifatnya yang jelek, udahlah pecicilan, bego, tolol, o'on, lola, longor, idiot, goblok, dan lainnya.

"Goblok!" gumam Hagan, cowok yang dingin bagai kristal es yang berjalan, ia sangat malas mendengar ke-begoan Raiden, dan dengan santainya ia pergi sambil membawa tas yang ia sandang di sebelah bahunya.

"Ga gue kasih lo PJ nanti," ancam Zirga yang sangat yakin ia akan mendapatkan gadis cantik tadi. Ia kan merasa ditolak jika sapaannya saja tidak di balas, itu di tolak namanya kalau kata Zirga Revandra.

Siapa yang tak kenal dengan Zirga Revandra and the geng? Kelima cowok yang memiliki paras yang tampan, namun ke-lima cowok itu belum ada yang memiliki cewek, sangat aneh bukan?

Zirga Revandra bukan seperti cowok yang ada di novel-novel, cowok ganteng, tapi tidak dingin, tapi humoris. Bukan seperti Hagan Zavaro, cowok dingin seperti batu es kutub utara, dengan kata-kata menyakitkan yang selalu keluar dari mulutnya.

"Anjir jangan gitu lah Zir, iya-iya gue dukung lo sama tu cewek," komen Raiden dan langsung mengikuti Zirga dari belakang, ia menarik sahabat dekatnya-Aksa, cowok yang diduga sebagai sahabat dekatnya Raiden itu, sangat lemot, dan suka memakan permen tangkai, makanya tadi ia tak ikut menyaut dipercakapan tadi, soalnya ia mana mengerti dengan pembicaraan itu, bisa dibilang autis gak sih?

IKATAN KOVALEN -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang