15. Ataukah Menepi? ❀

184 173 29
                                    

yuhuu balik lagi dongg di sinii

they called me boon, thats what i like-☆

silahkan tinggalkan sebanyak-banyaknya komen di chapter ini, beri vote juga share cerita ini dengan temen-temenmu. salam sayang dari boon-♡

🎶play song Menepi-Ngatmombilung🎶

okeyy happy readingggggg

~~~
"Aku sangat menyukai genggaman tanganmu, sangat banyak artinya, nyaman dan penuh dengan perasaan, talong jangan pergi."
~~~

Pagi ini kelas Zirga dan Gisella mengikuti palajaran olahraga. Sebenarnya Gisella rentan dengan pelajaran ini, tapi ia menguatkan dirinya agar mengikuti pelajaran ini, tak peduli dengan resiko yang akan datang nanti.

"Turun semuanya! pak Haikal udah nunggu ni bawah, lama banget kalian dari tadi gue teriakin belum juga terun-turun alasan mau ganti baju tapi ganti baju sambil gibah, cepet turun kalian, lama-lama gue keluar dari jabatan gue, capek gue ngurus kalian terus!" teriak Alfat yang dari tadi naik turun tangga karena tidak ada satupun murid kelas itu yang turun untuk pergi ke lapangan.

Pertama kali dia turun sambil bawa buku absen, dia kira murid lain bakal nyusul, udah nunggu lima menit tapi gak juga turun, yaudah ke atas lagi, buat neriakin yang belum turun, udah diteriakin lagi tapi cuma tiga orang yang turun masih ada duapuluh orang lagi di atas. Akhirnya Alfat naik lagi dengan emosi, harus berapa kali gue naik turun anjing! Batinnya, coba kalian yang bayangin gimana naik turun tangga berulang kali, apa lagi kelas mereka di lantai tiga jadi harus lewati sekitar empat puluh anak tangga. Aduhhh.

"Curhan lo Fat, ngudur-ngudur aja kali usah bilang-bilang, jadi masyarakat biasa aja di sini, lebih santai ya ngggak!?" balas murid lain, sambil cengengesan seperti tidak merasa bersalah sedikitpun.

"Woi turun lah, besok pokoknya gue udah gak jadi kutua kalian lagi! Capek gue anjir ngurus kalian, kalian seenaknya aja, ni satu sekretaris ya disuruh nulis di papan tulis pura-pura sakit perut lo! Jadi gue kan yang nulis," ujar Alfat dengan kesal sambil menunjuk Gegep. Alfat sangat-sangat kesal dengan Gegep, karena tadi sebelum pelajaram olahraga Gegep di suruh oleh guru bahasa Indonesia untuk menulis pengertian tanda baca dan cerpen pendek di papan tulis, tapi Gegep pura-pura sakit perut jadi tugasnya di pindahkan ke Alfat. Gimana gak kesal kalau gitu.

"KALAU GAK TURUN TIGA DETIK LAGI, GUE GAK AKAN KASIH CONTEKAN KE KALIAN LAGI!" teriak Alft membuat semua murid yang ada di kelas langsung turun, mereka pasti takut jika tidak di beri contekan lagi oleh Alfat. Alfat adalah murid pintar di kelas ini, jadi wajar Alfat selalu dicari saat ulangan ataupun mengerjakan PR apa lagi jika tugas kelompok, Alfat pasti sudah direbut oleh berbagai kelompok.

"Gisella lo di kelas aja ya," ucap Alfat kepada Gisella yang masih menyalin tulisan di papan tulis.

"Gak gue ikut aja," balas Gisella sambil menutup bukunya.

"Nanti lo pingsan lagi Sel," sahut Zeline yang baru masuk karena ia barusan selesai mangganti bajunya.

"Gue gak papa kok, gue ganti baju dulu ya," balas Gisella lalu ia keluar kelas untuk mengambil bajunya di loker, loker ke dua puluh enam adalah loker Gisella, lalu ia pergi ke toilet untuk mengganti bajunya diikuti oleh Zeline di belakang. Sejujurnya Zeline malas untuk mengikuti pelajaran ini, makanya ia mengikuti Gisella biar ada alasan lain kenapa datang telat.

"Keras kepala banget, tapi untung sayang," lirih Alfat lalu ia keluar dari kelas untuk turun ke lapangan lagi.

Setelah semuanya datang ke lapangan dan sudah di absen juga, mereka berbaris dengan rapi karena Pak Haikal memarahi mereka, kalian pasti taulah karena apa. Ya! Karena mereka terlambat, mereka semua dihukum termasuk juga orang-orang yang tepat waktu tadi. Pak Haikal guru killer urutan ke tiga di SMA Galaxy ini, setelah guru BK dan kedua guru MTK, aduh sangat mengerikan. Mereka di hukum keliling lapangan yang sangat luas itu sebanyak 5x putaran. GILAA APA! GUE UDAH CAPEK-CAPEK NAIK TURUN TANGGA TERUS KELILING LAPANGAN LIMA KALI, HARUSNYA KHUSUS GUE GAK USAH DI KASIH HUKUMAN. BENCI BANGET GUE SAMA GUE KILLER. Batin Alfat, nasib oh nasib.

Kelas Zirga sejak tadi sudah dibebaskan oleh Pak Ipan karena mereka sudah selesai ambil nilai. Pak Ipan guru yang paling anak SMA Galaxy sayangi, guru itu selalu bisa diajak bercanda dan bermain tik tok, salain itu Pak Ipan selalu memberikan kebebebasan oleh muridnya setelah nilai ambil nilai atau pelajaran selesai, berbeda dengan Pak Haikal gak bisa diajak bercanda hidupnya serius aja, jika ada waktu pelajaran tersisa akan disuruh untuk tetap belajar.

Kali ini Zirga mengahabiskan waktu bebasnya untuk bermain basket, ia tak fokos bermain basket karena melihat Gisella yang sedang dihukum oleh Pak Haikai. Gisella, Alfat, dan Zeline sudah 4x putaran sedangkan yang lain masih 2x putaran, bisa-bisa ditambah hukumannya kalau gini.

Gisella tampak begitu pucat, ia sangat lemas, dia beristirahat sebentar tapi ia kembali berlari agar hukumannya selesai.

"Gisella lo udahhan,ya?" ucap Zeline dengan nafas putus-putus.

"Gak Ze gue gak papa, gue mau lanjut aja." Gisella lalu kembali berlari, Zirga tidak tega melihat pecarnya itu lalu mendekat, jarak mereka berdua cukup jauh di lapangan luas itu, Zirga di lapangan basket sadangkan Gisella di lapangan bola, jadi lumayan banyak tenaga untuk berlari kesana.

Di saat putaran terakhir, tiba-tiba Gisella tumbang tapi untung Alfat bisa menahannya, Zirga akhirnya sampai ia merebut tubuh Gisella dari Alfat lalu menggendong tubuh Gisella untuk pergi ke UKS.

"Pacar lo gak mau dibilang Zir, dari tadi di bilangin tapi keras kepala banget," ucal Zeline tapi Zirga hanya diam ia hanya ingin membawa Gisella ke UKS sekarang.

Hah pacar? Zirga pacaran sama Gisella? Kok gue gak tau sih? Udah dua minggu Gisella di sini, yang gue tau Zirga cuma deket bukan pacaran. Batin Alfat, ia tak mengetahui jika Zirga dan Gisella berpacaran. Tapi sikap perhatian Alfat tidak akan memudar setelah tau orang yang ia suka sudah memiliki pacar, siapa tau mereka nanti putus, itu bisa jadi kesempatan dia untuk masuk di kehidupan Gisella.

Alfat memcoba bersikap biasa saja tapi hatinya tidak biasa saja melainkan terpecah belah.

♡♡♡

segini dulu revisinya

lanjut ke cerita zosiyana ya ceritanya hagan, ramein di sana lebih seru dan lebih elite boss


997 words

IKATAN KOVALEN -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang