4. Jangan terlalu ❀

387 316 184
                                    

haiii haii haiii kabarnya gimana?

*part revisi*

🎶play song Berdua Bersama-Jaz🎶

they called me boon, thats what i like-☆

silahkan tinggalkan sebanyak-banyaknya komen di chapter ini, beri vote juga share cerita ini dengan temen-temenmu. salam sayang dari boon-♡

selamat membaca

~~~
"Sesuatu yang terlalu berlebihan itu gak baik."
~~~

Gisella baru saja pulang ke rumahnya. Cewek itu langsung mengarahkan langkahnya ke kamar untuk beristirahat karena besok akan sekolah. Dengan perasaan senang Gisella memejamkan matanya di atas kasur empuk miliknya.

Malam yang sangat indah karena orang yang dia kagumi dari dulu sudah menjadi pacarnya. Tapi lucu juga kalau dinamakan "Tetanggaku Pacarku." Memang benar si Zirga adalah tetangga Gisella, tapi anggap saja tidak.

Sekarang langit sudah cerah, bulan sudah pergi dan diganti oleh matahari, hari yang cerah, apalagi bagi Gisella, sangat cerah karena pagi ini dia ke sekolah bersama Zirga.

Mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah, banyak sekali tatapan-tapapan tak menyenangkan untuk Gisella. Mereka semua sepertinya sudah tau sekarang Gisella adalah pacar Zirga. Namun Gisella berusaha untuk tidak mempedulikan itu.

"Ayok aku anter ke kelas," kata Zirga lali menggenggam pergelangan tangan Gisella, tapi Gisella melepaskannya karena gugup dengan suasana ini.

"Gak usah, males diliatin orang-orang, kayaknya pada gak suka," ujar Gisella ragu-ragu sambil melihat sekitarnya.


"Udah gausa dipedulikan. Siapa juga mereka, gak siapa-siapa kan? Kalo kamu kan udah jadi pacar aku." Zirga menarik tangan Gisella untuk mengantarkannya ke kelas Gisella, baru kali ini Gisella merasa sangat nyaman, dan Gisella tidak pernah merasa sesenang ini sebelumnya.

Berada di samping orang yang dia sayang. Cowok yang di damba-dambakan oleh gadis lain, yang selalu di kagumi oleh perempuan lain, Gisella merasa bahagia sekarang bersama Zirga karena dari banyak gadis-gadis cantik lainnya yang menyukai Zirga, Zirga hanya menyukai Gisella. Zirga membuat hari-hari Gisella begitu indah, sangat indah. Tapi apakah itu semua akan bertahan lama atau hanya sesaat saja? Hanya waktu yang bisa menjawabnya, tugas kita hanya menjalankan saja.

Sepanjang lorong sekolah Zirga dan Gisella di pandang oleh murid-murid lainnya, kebanyakan mereka manatap tidak suka, mungkin sekarang mereka sedang membicarakan Zirga dan Gisella, entah apa yang mereka bicarakan, sampai di dapan kelas Gisella pun masih ada yang membicarakan mereka.

"Bye Gisellaa," ucap Zirga melambaikan tangan kepada Gisella dan di balas juga oleh Gisella lalu ia masuk ke dalam kelasnya.

"Haii Zelineeee," sapa Gisella kepada Zeline dengan sangat bersemangat. Zeline juga baru saja datang ke sekolah cewek itu baru saja meletakkan bukunya di laci mejanya.

"Hai," jawab Zeline singkat, matanya hanya menetap Gisella sebentar, lalu dia fokos ke bukunya lagi.

"Liat ni." Gisella melihatkan kalung yang Zirga berikan tadi malam kepada Zeline, tapi Zeline hanya menatapnya seolah-olah dia tidak peduli.

IKATAN KOVALEN -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang