33. Camping ❀

156 123 71
                                    

haii balik lagii di Ikatan Kovalen detik-detik niii

hayoo detik-detik apa niiii HAHAHA

they called me boon, thats what i like-

silahkan tinggalkan sebanyak-banyaknya komen di chapter ini, beri vote juga share cerita ini dengan temen-temenmu. salam sayang dari boon-♡

🎶play song Teman Bahagia-Jazz🎶

okeyyyy selamat membacaa

~~~
"Ketika kita sudah hampir bisa melupakan tapi ia datang lagi, kita harus bisa kambali lagi berusaha melupakan."
~~~

Sebelum mereka menyiapkan tenda kelompok mereka masing-masing. Mereka disuruh dulu untuk berbaris untuk mengikuti peraturan dan pengarahan yang Guru berikan.

Satu tenda di isi oleh lima orang dan wilayah SMA Galaxy dan SMA Wisteria di batas, tapi mereka tetap bisa berkomunikasi dan tatap bisa melewati batas itu. Hanya batas tenda saja.

Gisella dan Selina juga anggota kelompok mereka sedang membangun tendanya, tapi tak juga bisa berdiri karena anggota kelompok mereka tidak ada yang pernah membangun tenda.

Raiden dan Aksa sedang sibuk juga, ettss bukan sibuk berdirikan tenda tapi sibuk betantem karna tenda.

"Ihh karna lo ni, salah kan jadinya, masa kebalik sih," decak Aksa menyalahkan Raiden karena tadi ia mengikuti arahan yang Raiden berikan, dan ternyata sesat.

"Lah kok karna gue, gue aja bingung kok kebalik, gue liat di google tau, nih liat," ujar Raiden memberikan hpnya tapi malah Zaiden yang merampasnya bukan Aksa.

"Goblok! Tapi kalian salah langsung bego! seharusnya tadi kalian arahkan kesini dan yang warnanya gak terang di bawah!" kata Zaiden menjitak kepala Aksa.

"Lah kok gue yang dijitak sih? Raiden yang salah gue yang ngikut," kata Aksa tak terima.

"Lo kan pengikut gue, alias fans, jadi lo sebagai fans harus menjadi wakil kena jitak gue," sahut Raiden.

"Ribet kalian!" decak Hagan mulai malas dengan suasana, ditambah lagi dari tadi Katya mengirimnya pesan padahal mereka dekat bisa langsung ketemu, tapi lebih baik gini aja denger suara notif aja bukan suara cempereng katya langsung.

"Udah lah bangun rame-rame aja," kata Zirga lalu menyimpan hpnya dan membantu Raiden dan Aksa membangun tenda, Zaiden pun juga ikut membantu, Hagan juga berdiri dan juga ikut membangun tenda tak lupa juga notifikasa ponselnya di matikan.

"GIMANA SIH BANGUN TENDAAA!" teriak Zeline sudah muak dengan usaha membangun tenda tapi tak juga berdiri ini.

"Gini caranya," ucap seorang Cowok dengan suara beratnya membuat Zeline membulatkan matanya, Zirga, cowok itu sudah siap mendirikan tenda kelompoknya?

"Eh gak usah kami bisa kok Zir," kata Zeline melarang Zirga untuk membantu menderikan tenda mereka.

"Tadi katanya gabisa."

"Eh."

Tanpa mendegar apapun lagi Zirga bisa mendirikan tenda kelompok Zeline sendiri. "Makasi ya," ucap Zeline kepada Zirga dan tersenyum manis.

"Iya, aku pergi ya mareka udah berantem," sahut Zirga menunjuk Raiden dan Aksa yang kembali berantam, sambari terkekeh pelan.

"Iya bye."

♡♡♡

"Kok diem udah siap buat tenda?" tanya seorang cowok membuyarkan lamunan Gisella, siapa lagi kalau bukan Rafael.

IKATAN KOVALEN -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang