11. Berjuang ❀

233 207 39
                                    

haii semuaaaa kembali lagii
gimana sampai sini? seru gak? penasaran gak?

they called me boon, thats what i like-☆

silahkan tinggalkan sebanyak-banyaknya komen di chapter ini, beri vote juga share cerita ini dengan temen-temenmu. salam sayang dari boon-♡

🎶play song Mengejar Mimpi-Yovie & Nuno🎶

okeyy selamat membaca

~~~
"Jika kamu menginginkan sesuatu, kamu harus berjuang dulu untuk mendapatkannya."
~~~

Gisella membuka surat ke empat lalu ia membacanya.

Untuk Gisella, sorry ya aku pernah nyakitin kamu.

Aku nulis surat-surat ini waktu aku udah selesai jawab semua pertanyaan hahaha, tapi ini siap kita bicara tadi hehe, aku nekat ya? Padahal guru pengawasnya di depan aku tapi aku pura-pura sedang meriksa jawaban hehe, tapi gak papa lah yaa kan buat kamu juga.

Tadi waktu aku nanyain kamu udah punya yang baru atau belum, aku jawab udah, sebenernya aku bohong aku masih belum bisa lupain kamu, aku pikir kalau aku jawab udah kamu bakal cemburu, aku pikir kamu masih suka sama aku, tapi itu cuma harapan aku. Aku juga ngerti kenapa kamu menjauh, kanapa kamu pindah, itu semua karena aku kan? maaf ya udah repotin kamu.

Kamu jujur ngebilang kalau kamu udah ada pengganti aku yang baru, jujur hati aku hancur dengernya, tapi kalau orang itu buat kamu bahagia kenapa enggak, mungkin dia orang yang tepat buat kamu, karena itu pilihan tuhan.

Aku anggap semua itu balasan buat aku karena aku udah nyakitin kamu dulu, waktu aku masih belum suka sama kamu, waktu aku masih benci sama kamu, maaf yaa. Kamu ingatkan?

Kamu tau kan dulu aku suka sama Friska? Terus aku nembak dia, dia nolak aku karena kamu, dia tau kamu suka sama aku, sebenarnya Friska suka juga sama aku, kami saling suka waktu itu, tapi demi persahabatan kalian Friska rela ngorbanin cintanya, di sini aku mulai benci kamu.

Tangan aku luka waktu aku lomba basket, terus kamu datang buat ngobatin tangan aku, tapi aku suruh kamu buat pergi dan jangan liatin muka kamu lagi di depan aku, aku bilang juga langsung sama kamu, 'Gue benci sama lo, jadi jangan deket-deket gue lagi.' kata-kata itu, kata-kata yang aku sering pikirin kenapa aku bilang gitu? Aku jadi kemakan kata-kata sendiri hahaha.

Tapi benci aku sama kamu, gak menghalang kamu untuk tetap suka sama aku, untuk tetap merjuangin cinta kamu, disitu aku mulai menghargai cinta kamu, karena setelah aku liat-liat lagi kamu itu tulus buat aku.

Aku tau kamu itu gak suka banget sama MTK, tapi sekarang suka banget, itu semua karena aku kan? Karena aku suka MTK kamu jadi suka juga.

Perjuangan yang selalu aku ingat, setiap cara-cara kamu buat deketin aku, aku ingat sampai sekarang, dan gak akan pernah aku lupain. Waktu yang kamu selalu tunggu, ternyata datang, aku mulai suka sama kamu, aku liat kamu loncat-loncat kegirangan kerena aku nolong kamu angkat buku-buku perpus, itu doang kamu bahagia, di situ aku belajar buat bahagiain kamu, ternyata gak susah ya.

Makasih ya, karena udah buang hari-hari indah kamu jadi gak indah karena ngejar aku, 'Aku itu gak perlu kepastian, yang penting berjuang, itu bisa mendapatkan apa yang aku mau, dan aku berjuang demi kamu, dan suatu hari aku akan dapetin kamu.' itu kata kamu, kata-kata itu yang buat aku mulai suka sama kamu, dari kata-kata itu aku tau kamu memang tulus dan benar-benar punya hati yang lembut.

Dan maaf, karena aku udah nyakitin kamu, aku inget banget tempat-tempat di mana aku nyakitin kamu waktu aku benci sama kamu, gak mungkin aku nyebutin semua, waktu aku buat nulis cuma sebentar Gisella, aku juga ingat semua kata-kata kasar aku sama kamu. Maaf ya buat kamu sakit, aku minta maaf, semoga kamu maafin aku.

Tapi waktu itu, aku belum sepenuhnya suka sama kamu, Gisella, Friska yang selalu bilang sama aku buat jagain kamu, jangan sakitin dia lagi, aku mau denger apa Friska, karena aku suka sama dia, apapun aku lakuin demi dia, sama kayak kamu, kamu selalu aku tolak, dan aku selalu ditolak Friska, nasib kita dulu sama Gisella.

Kejadian yang gak pernah aku lupa, dan selalu aku pikirin kenapa aku suruh kamu lakuin itu? Bodoh aku aku memang bodoh banget, aku nyuruh kamu nyayat langan kamu, dan ternyata kamu beneran nyayat lengan kamu, aku cuma mau tau seberapa tulus kamu sama aku, maafin yaa buat tangan kamu berdarah.

Aku ngerasa bersalah banget karena nyuruh kamu nyayat lengan kamu, teman aku marahin aku karena itu, dia bilang aku cowok brengsek, emang bener aku ini brengsek. Di situ aku mulai baik sama kamu, aku mulai sapa kamu, dan berusaha sepenuhnya suka sama kamu.

Tapi waktu aku mulai bicara sama kamu, kamu udah gak peduliin aku lagi.

Gisella menangis membacanya, air mata mengalir dengan deras dari mata yang berwarna coklat itu, air matanya membasahi kertas surat yang Rafael berikan, ia sangat amat ingat dengan kejadian itu, Gisella melihat tulisan di bawah kertas itu

Mafin aku karena buat kamu ngemis cinta, maafin aku karena buat harga diri kamu jatuh, maafin aku karena aku cuma bisa ngasih sakit buat kamu, maafin aku karena nyuruh kamu nyayat lengan kamu, maafin aku Gisella, aku nyesel.

Gisella kembali menangis, ia melihat bercak air mata di kertas itu, itu air mata Rafael, mungkin ia menulis sambil menangis.

"Aku inget Rafael, aku kangen sama kamu, kamu dimana? Aku mau ketemu sama kamu, aku mau peluk kamu, Rafael," lirih Gisella menghapus air matanya

♡♡♡

gimana seru gak?
sampai part ini seru gak
gimana perasaan kalian waktu baca suratnya?
komen yaaa
votee juga
follow jugaa

follow ig @raarahmaaa_ & @fiza.raa

follow juga ig mereka

@zirgaravendra

@gisellakarissa

@zeline_hellena

928 words

IKATAN KOVALEN -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang