25. Semudah itukah membenci? ❀

148 133 44
                                    

halooo, masih nunggu Ikatan Kovalen gakk?

they called me boon, thats what i like-☆

silahkan tinggalkan sebanyak-banyaknya komen di chapter ini, beri vote juga share cerita ini dengan temen-temenmu. salam sayang dari boon-♡

🎶play song Berpisah Itu Mudah-Rizky Febian & Mikha Tambayong🎶

okeyy selamat membaca

~~~
"Jika kamu mencintai seseorang dengan sengan besar, sangat besar juga rasa kamu jika membencinya."
~~~

Kini hari-harinya tak lagi seindah sebelumnya, yang dulunya biru sekarang telah menjadi kelabu. Yang dulunya ia sukai sekarang ia membenci. Yang dulunya ia ceria sekarang menjadi pendiam. Jarang makan, jangan bicara, jarang keluar kelas. Masalah ini di temukan oleh Zeline pada Gisella.

"Gisella plis makan, lo dari malem kata mama lo gak makan, sekarang lo makan ya, tapi mama lo suruh gue buat suruh lo makan, ntar gue di marahin lagi," bujuk Zeline agar Gisella ingin makan.

"Gua gak laper Ze."

"Lo harus makan sekarang."

"Yudah kekantin yuk," ujar Gisella mengajak Zeline untuk kekantin.

"Gitu dong dari tadi, oh iya jangan lupa besok kita jemput Friska."

"Iya, hampir lupa kan."

Sekarang suasana sudah ricuh karena Zeline dan Gisella sedang di kandang manusia kelaparan sekarang, yaitu kantin. Tak ada satu pun kursi yang tersisa semuanya sudah ditampati kecuali tiga kursi kosong di meja Zirga dan teman-temannya.

"Kita disana aja yuk, numpang," ajak Zeline untuk duduk di kursi meja Zirga dan teman-temannya.

"Tapi ada Zirga, ntar dia marah lagi," tolak Gisella sedikit ragu.

"Bersikap biasa aja gue bilang."

"Gue coba," ucap Gisella menarik nafasnya lalu membuangkannya.

"Yaudah yuk!" Bukan Zeline yang mengajak Gisella tapi Gisella yang mengajak Zeline.

"Hai Raiden, Gue sama Gisella numpang disini boleh? Soalnya gak ada kursi lagi." tanya Zeline kepada Raiden yang sedang memakan baksonya.

"Kok tanya sama gue? Gue bukan pemilik meja tau."

"Ihh mau gue tabok tu muka!" bisik Zeline kepada dirinya sendiri.

"Sabar Ze, Zaiden gue sama Zeline duduk disini ya, boleh kan?" tanya Gisella kepada kembaran Raiden.

"Boleh kok, duduk aja," kata Zaiden santai.

"Lo duduk aja Ze, gue yang pesan," ucap Gisella menyuruh Zeline untuk duduk, tanpa berpikir panjang Zeline langsung duduk ia duduk di sebelah Zirga tapi Gisella berusaha tidak mempedulikannya.

Gisella datang dengan membawa soto dan es jeruk yang ia bawa menggunakan nampan, ia meletakkannya di depan Zeline, lalu ia duduk di damping Hagan karena tempat manusia itu yang jauh dikit dari Zirga tapi dekat dengan anak dongo, yaitu Raiden dan Aksa.

Sesekali Gisella melirik ke arah Zirga, tapi Zirga sama sekali tidak menatap Gisella, ia hanya sibuk dengan hpnya jika dilihat-lihat sekarang Zirga sama dengan Hagan.

"Oh iya, Raiden, besok Friska dateng, lo mau ik-" Raiden terlebih dahulu memotong percakapan Gisella karena ia mendengar nama Friska di ucapan itu. "Friska? Pulang? Gue mau ikut."

IKATAN KOVALEN -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang