10. Sederhana ❀

245 222 47
                                    

haii semuaanyaa, baling lagi bareng Ikatan Kovalenn

they called me boon, thats what i like-☆

silahkan tinggalkan sebanyak-banyaknya komen di chapter ini, beri vote juga share cerita ini dengan temen-temenmu. salam sayang dari boon-♡

🎶play song Mata Ke Hati-Hivi🎶

okkkiii selamat membacaaa

~~~
"Bahagia itu sederhana, cukup dengan tersenyum dan selalu ceria."
~~~

Gisella membuka kotak kecil yang Rafael berikan tadi kepadanya, ada enam lembar surat yang ada di dalamnya, Gisella membuka surat yang pertama.

Teruntuk Gisella, gadis cantik dan selalu ceria, itu yang membuat aku pernah ngerasain gimana arti cinta, maaf aku pernah nyakitin kamu, aku tau banget kamu suka sama basket sangat suka, sampai-sampai kamu rela datang ke lapangan basket cuma untuk liat aku main basket, kamu bilang kamu suka dengan cara main aku, aku sih gak lupa sama kejadian itu.

Aku kenal kamu lewat senyuman, senyuman manis yang selalu muncul saat kamu bahagia, senyuman tulus yang gapernah pernah aku temuin dalam hidup aku. Dari senyum kamu aku belajar, kalau bahagia itu sederhana, cuma liat senyum kamu aku bisa bahagia.

Aku sebenarnya mau bilang langsung tantang surat ini, tapi gak bisa, takdir berkehandak lain.

Ada satu kejadian yang buat aku gak bisa lupa sama kamu, kamu minta id line aku dan kamu mengenalkan tentang diri kamu sangat lengkap sama aku, tapi aku cuma diam tak menjawab, sorry ya?

Gisella kamu itu beda dari yang lain, dari sekian banyak cewek-cewek yang ada di dunia kamu yang paling perfect buat aku, kamu itu unik itu yang membuat kamu beda dari yang lain.

Trus yang buat aku gak bisa lupa sama kamu, kamu panggil aku dengan sapaan khas 'kak Rafael basket' lucu banget buat aku, kamu panggil aku dengan sapaan itu buat aku seneng.

Kamu jangan nangis yaa, kamu itu alasan buat orang untuk tetap bahagia, kamu tau siapa itu? itu aku, aku bahagia liat senyum kamu.

Aku mau, kamu janji, kamu gak boleh nangis lagi, kamu harus senyum terus jangan nangis, kamu itu pantas unruk bahagia bukan nangis.

Air mata keluar dari mata Gisella, dia menutup surat pertama, dan membuka surat ke dua. Dia ingin sekali menangis, tetapi surat dari Rafael membuatnya merindukan Rafael yang sangat ia cintai, ia mengingat semua masa lalunya bersama Rafael karena surat itu.

Teruntuk Gisella, cewek sederhana yang pernah aku temui, sederhana dalam segala hal termasuk mencintai, tak permah menjadi orang lain, selalu tampil apa adanya, kamu jangan pernah berubah, ya?

Kamu masih ingat kan, kamu secara terang-terangan nyatai perasaan kamu ke aku cuma kerena aku bisa main basket? alasan sederhana yang aku jumpai seumur hidup aku.

Bukan aku aja yang bisa main basket banyak orang lain yang lebih hebat bermain basket, tapi kenapa harus aku?Apa kamu juga nyatai perasaan sama mereka? hahaha nggak deh kayaknya.

Aku senang aku bisa menjadi salah satu makhluk yang kamu cintai.

Gisella, dari kamu aku belajar, mencintai itu tak perlu banyak alasan, bahkan tak ber alasanpun juga bisa, ya kan?

Tak perlu takut untuk ditolak, dan disakiti, yang penting kita menyatakan perasaan kita, berani untuk mengejar dan berani untuk ditolak, itu yang kamu bialng dulu sama aku, aku masih inget banget.

Gak perlu dengan sesuatu yang mewah untuk menjadi hadiah, hadiah cuma butuh ketulusan hati, dan kesetiaan, iya kan? Itu kamu juga yang bilang aku masih inget.

Gisella terkekeh membaca surat yang inj, lalu ia melanjutkan membaca.

Aku gak tau harus berapa kali aku bilang terimakasih sama kamu, karena udah mencintaiku dangan ketulusan dan keseruan yang sangat menyenangkan.

Jangan pernah mendengarkan perkaan orang lain, kerena yang punya hak bertanggung jawab itu diri kamu sendiri

Gisella menutup surat ke dua dan membuka surat ke tiga, sejak tadi air matanya mengalir sampai-sampai membasahi kertas surat itu, dan memberi bekas air mata.

Untuk Gisella

Aku, cewek yang suka dengan aku karena main basket, selalu ngeliatin aku main basket, kamu selalu tanya, 'kamu haus gak?' hahaha itu selalu aku inget 'kalau iya kamu haus, aku beliin minum buat kamu' kata kata yang selalu kemu keluarin saat aku duduk untuk istirahat, salalu gak pernah lupa nge ucapin kata itu, hahaha

Pesan aku di surat ini kamu gak boleh jadi gadis yang pemalas lagi yaa, harus rajin dan jangan lupaa senyum, pasti kamu bacanya sambil nagis kan? aku tau kok kamu lagi apa, jangan sampai kerta ini basah kerena air mata kamu hahaha, hapus air matanya Gisella kamu kan udah janji buat gak nangis lagi


Gisella menutup surat ke tiga, ia menghapus air matanya yang sejak tadi mengalir bahkan sampai ke kertas surat, ia ingin sekali bertamu Rafael lalu langsung memeluknya sangat erat unruk terakhir kalinya sebelum ia pergi ke Amerika. Gisella menulis pesan ke line lama Rafael, pesannya tak masuk, Apakah Rafael sudah mengganti nomor linenya? Apa harus Gisella pergi kerumah Rafael sekarang? Tak mungkin ini sudah malam

♡♡♡

yuhuuuuu gimana gimana? seru gakk?
mau lanjut gak?

vote dulu donggg
follow jugaaa

follow juga ig @raarahmaaa_ & @fiza.raa

follow ig mereka juga dong

@zirgaravendra

@gisellakarissa

@zeline_hellena

820 words

IKATAN KOVALEN -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang